Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan China Kembangkan Radar Canggih untuk Deteksi Nyamuk

Kompas.com - 30/03/2018, 14:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan China mengatakan, dia menjadi bagian dari proyek pemerintah yang tengah mengembangkan radar sensitif.

Namun, radar tersebut tidak digunakan untuk tujuan pamer kekuatan ke negara lain. Melainkan mendeteksi nyamuk.

Dilaporkan South China Morning Post Jumat (30/3/2018), radar tersebut nantinya bisa mendeteksi nyamuk hingga jarak dua kilometer.

Ilmuwan yang menolak disebutkan namanya tersebut menjelaskan, teknologi itu saat ini menjalani tahap uji coba di Institut Teknologi Beijing (BIT).

BIT merupakan institusi yang biasanya dipakai untuk mengembangkan teknologi rudal anti-serangan udara terbaru.

Baca juga : Inggris Bangun Sistem Radar Baru untuk Tangkal Rusia

"Saat ini, kami selangkah lebih dekat untuk membawa teknologi itu keluar dari laboratorium, dan memperkenalkannya kepada masyarakat," kata ilmuwan itu.

Lantas, mengapa ilmuwan China sampai repot-repot mengembangkan teknologi radar hanya untuk mendeteksi seekor nyamuk.

Merujuk kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nyamuk merupakan hewan paling mematikan di dunia saat ini.

Setiap tahun, tercatat setidaknya satu juta orang meninggal akibat gigitan nyamuk. Mulai dari Malaria, Demam Berdarah, hingga Zika.

Saat ini, beberapa radar canggih dunia mulai bisa mendeteksi obyek yang lebih kecil dari pesawat nirawak.

Sebagai contoh Radar X-band milik Amerika Serikat (AS), yang mampu mendeteksi bola bisbol dari jarak 4.000 kilometer.

Tim yang dipimpin oleh ilmuwan bernama Long Teng tersebut menerima dana dari pemerintah pusat sebesar 82 juta yuan, atau sekitar Rp 179,5 miliar.

Adapun Long merupakan Direktur Penelitian Radar di BIT, sekaligus kepala peneliti pada program pengembangan radar Negeri "Panda".

SCMP melaporkan, jika pengembangan itu berhasil, maka radar itu tidak saja mendeteksi adanya pergerakan nyamuk.

Baca juga : Diduga Digigit Nyamuk, Buah Zakar Pria Ini Bengkak hingga 5 Kilogram

Namun, mereka juga bisa memberikan data mengenai spesies, kelamin, kecepatan dan arah terbang, serta serangga apa yang mereka makan.

Tidak hanya itu. Radar tersebut juga bisa memastikan di mana koloni nyamuk itu berada. Radar tersebut bisa memberikan peringatan jika nyamuk itu melakukan migrasi.

Peneliti itu menambahkan, saat ini mereka baru bisa membuat sekitar dua unit radar pendeteksi nyamuk.

"Harapannya, kami bisa menciptakan banyak radar yang bisa terpasang di seluruh negeri. Untungnya, kami diperbolehkan menggunakan teknologi militer," katanya.

Penelitian radar itu mendapat apresiasi dari Profesor Studi Serangga di Universitas Agrikultural China, Liu Xingyue.

Liu menuturkan, teknologi itu bisa membantu mengontrol pertumbuhan nyamuk, maupun serangga yang dianggap menjadi hama.

Adapun menurut Yi Zhenyuan, Wakil Direktur Departemen Teknik di Institut Teknologi Harbi, terdapat satu tantangan yang harus dipecahkan peneliti.

Yakni faktor lingkungan. Dia menjelaskan, karena gelombang pendeteksi nyamuk cenderung lemah, dikhawatirkan bakal kalah oleh keributan di lingkungan tempat radar itu dipasang.

"Selain itu, struktur sayap nyamuk berbeda dengan pesawat siluman seperti F-22 milik AS. Dibutuhkan algoritma baru untuk mengimbanginya," beber Yi.

Baca juga : Berniat Usir Nyamuk, Jahilah Malah Bakar 2,4 Ha Perkebunan Sawit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com