BEIJING, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan China mengatakan, dia menjadi bagian dari proyek pemerintah yang tengah mengembangkan radar sensitif.
Namun, radar tersebut tidak digunakan untuk tujuan pamer kekuatan ke negara lain. Melainkan mendeteksi nyamuk.
Dilaporkan South China Morning Post Jumat (30/3/2018), radar tersebut nantinya bisa mendeteksi nyamuk hingga jarak dua kilometer.
Ilmuwan yang menolak disebutkan namanya tersebut menjelaskan, teknologi itu saat ini menjalani tahap uji coba di Institut Teknologi Beijing (BIT).
BIT merupakan institusi yang biasanya dipakai untuk mengembangkan teknologi rudal anti-serangan udara terbaru.
Baca juga : Inggris Bangun Sistem Radar Baru untuk Tangkal Rusia
"Saat ini, kami selangkah lebih dekat untuk membawa teknologi itu keluar dari laboratorium, dan memperkenalkannya kepada masyarakat," kata ilmuwan itu.
Lantas, mengapa ilmuwan China sampai repot-repot mengembangkan teknologi radar hanya untuk mendeteksi seekor nyamuk.
Merujuk kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nyamuk merupakan hewan paling mematikan di dunia saat ini.
Setiap tahun, tercatat setidaknya satu juta orang meninggal akibat gigitan nyamuk. Mulai dari Malaria, Demam Berdarah, hingga Zika.
Saat ini, beberapa radar canggih dunia mulai bisa mendeteksi obyek yang lebih kecil dari pesawat nirawak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.