Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Pasukan AS Bakal Ditarik dari Suriah Secepatnya

Kompas.com - 30/03/2018, 10:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

RICHFIELD, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat pengumuman mengejutkan ketika berpidato di Ohio Kamis (29/3/2018).

Diwartakan Russian Today, Trump mengatakan kalau dia bakal segera menarik pasukan AS dari Suriah.

Trump menjelaskan, pasukan AS sudah tidak mempunyai target yang ingin dicapai setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikalahkan.

"Kami akan segera pergi dari Suriah secepatnya. Biarkan orang lain yang mengurus sisanya," kata Trump yang kemudian disambut tepuk tangan hadirin.

Presiden 71 tahun itu melanjutkan, pasukan AS yang membantu paramiliter Pasukan Demokratik Suriah (SDF) telah mengambil jantung pemerintahan ISIS di Raqqa Juni 2017.

Baca juga : Rombak Kabinet Lagi, Trump Pecat Menteri Urusan Veteran

"Pasukan AS akan segera keluar dari sana. Mereka bakal segera kembali ke AS, tempat di mana mereka seharusnya berada," jelas Trump.

Pernyataan Trump jelas membuat Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Pentagon kalang kabut. Sebab, saat ini, mereka tidak memikirkan tentang penarikan.

Januari lalu, mantan Menlu Rex Tillerson berkata kalau kehadiran militer AS di Suriah tetap diperlukan.

Sebab, mereka di sana untuk memastikan adanya transfer kekuasaan dari rezim Presiden Bashar al-Assad.

Selain itu, Menhan James Mattis berujar, kemenangan Suriah dari ISIS masih jauh dari kata usai.

Sebab, saat ini operasi melawan ISIS terhalang dengan kampanye militer Turki yang menyerang basis kelompok paramiliter Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

"Biarkan saya berbicara spesifik. Operasi Turki di Afrin telah menghalangi SDF untuk membersihkan sisa anggota ISIS," kata Mattis pada Selasa (27/3/2018) dilansir CNN.

"Saat ini, kami tidak bisa melancarkan serangan kepada ISIS karena kami tidak ingin menarik perhatian yang lain," lanjutnya.

Seorang pejabat Kemenhan berkata bahwa terdapat tantangan jika Trump memerintahkan penarikan pasukan AS.

Baca juga : Trump: Sanksi dan Tekanan kepada Korut Harus Berlanjut!

Salah satunya adalah masalah penanganan 400 anggota asing ISIS yang sudah ditawan oleh milisi SDF. "Saat ini, komando tidak merekomendasikan keputusan itu," tutur sumber tersebut.

Lebih lanjut, juru bicara Kemenlu Heather Nauert berujar kalau dia belum melihat komentar Trump tersebut.

Nauert mengaku tidak mendengar adanya rencana Trump untuk memulangkan sekitar 2.000 pasukan AS yang ada di Suriah.

"Saat ini, kami masih fokus untuk meminta bantuan negara lain guna membantu mengatasi masalah yang ada di Suriah," beber Nauert.

Komentar yang dilontarkan Trump seakan bertolak belakang dengan apa yang dia katakan ketika mengumumkan strategi soal perang di Afghanistan, Agustus 2017.

Baca juga : Trump Cabut Larangan Transgender Berdinas di Militer, tapi...

Saat itu, Trump menyatakan kalau kehadiran militer AS tidak mempunyai batas waktu. "Musuh tidak boleh mengetahui rencana kami, atau menunggu kami keluar," tuturnya dikutip dari ABC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com