Sebelumnya Senin (26/3/2018), AS dan 14 negara anggota Uni Eropa (UE) mengumumkan pengusiran terhadap diplomat Negeri "Beruang Merah".
Aksi pengusiran itu diikuti oleh negara lain di dunia. Hingga saat ini, tercatat ada 27 negara yang mengumumkan persona non grata (tidak menginginkan) diplomat Rusia.
Setidaknya ada 151 diplomat Rusia yang dipersilakan untuk kembali ke Moskwa. Menjadikan gelombang pengusiran kali ini sebagai yang terbesar sejak era Perang Dingin.
Negara tersebut mengikut langkah Inggris yang mengumumkan pengusiran terhadap 23 diplomat Rusia 14 Maret lalu.
Pemerintahan Perdana Menteri Theresa May melakukan tindakan itu atas kasus percobaan pembunuhan terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal.
Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan tidak sadarkan diri di Salisbury pada 4 Maret. Dari tubuh keduanya, Inggris mengklaim menemukan Novichok.
Novichok adalah racun saraf paling mematikan yang dibuat pada era Uni Soviet di dekade 1970-an.
Baca juga : 130 Diplomat Rusia Diusir dari Seluruh Dunia
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan