Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Harriet Tubman, Pembebas Perbudakan

Kompas.com - 29/03/2018, 18:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Perang Saudara

Ketika AS sedang diliputi Perang Saudara, perlawanan Harriet terhadap perbudakan tidak reda. Sejak itu, dia memberikan tenaganya sebagai perawat, juru masak, pengintai dan mata-mata untuk Union Government, atau pemerintah pusat AS.

Selama tiga tahun, dia merawat orang sakit dan terluka di Florida dan Carolina, baik orang kulit putih dan kulit hitam, tentara, dan orang selundupan.

Harriet dikenal sebagai perempuan pendek dengan bandana di kepalanya dan beberapa gigi depannya yang sudah hilang.

Sebagai pengintai dan mata-mata, dia berhasil mencapai wilayah pemberontak.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Isadora Duncan, Sang Pionir Tari Modern

Dia menjadi mata-mata berharga di bawah komando Kolonel James Montgomery. Harriet memimpin korps kulit hitam dan melancarkan serangan penggerebekan ke wilayah pemberontak, serta mengumpulkan berbagai informasi.

Harriet juga memimpin perjalanan dalam ekspedisinya yang terkenal di Sungai Combahee pada Juni 1863. Saat itu, dia menjadi perempuan pertama yang memimpin ekspedisi bersenjata dalam perang.

Dia mengarahkan pasukan di Sungai Combahee, di mana lebih dari 700 budak dibebaskan diari Carolina Selatan.

Atas semua kerja kerasnya, dia mendapat bayaran 200 dollar selama periode tiga tahun, namun dia tetap harus menyokong dirinya dengan menjual kue, roti jahe, dan bir.

Pada 1869, Harriet menikah dengan seorang veteran Perang Saudara bernama Nelson Davis dan pada1874, pasangan ini mengadopsi seorang bayi perempuan bernama Gertie.

Tinggal di Auburn

Harriet Tubman. (Library of Congress via caringvoice.org) Harriet Tubman. (Library of Congress via caringvoice.org)
Sebelumnya, pada awal 1859, Senator William H Seward menjual sebidang kecil tanah di pinggiran Auburn, New York kepadanya. Tanah itu menjadi surga bagi keluarga dan rekan-rekannya.

Dia menghabiskan bertahun-tahun hidupnya di rumah itu dengan merawat keluarga dan lainnya.

Meski dia mendapat ketenaran dan reputasi, Harriet kerap dilanda masalah finansial. Salah satu pengagumnya, Sarah H Bardford, menulis biografi berjudul Scenes in the Life of Harriet Tubman, dan memberikan hasil penjualannya kepada keluarga Harriet.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Harry Houdini

Harriet dapat terlepas dari kesengsaraan ekonominya. Pada 1903, dia menyumbangkan sebidang tanah ke gereja di Auburn.

Kematian dan inspirasi

Ketika sudah menua, Harriet harus menjalani operasi otak untuk mengurangi rasa sakit yang dia alami akibat cedera kepala.

Dikelilingi oleh teman dan keluarganya, Harriet meninggal dunia karena pneumonia pada 10 Maret 1913 di usia 93 tahun. Dia dimakamkan dengan upacara penghormatan militer di Fort Hill Cemetery, Auburn.

Harriet Tubman dihormati sebagai ikon Amerika dan telah menginspirasi generasi muda yang berjuang untuk hak-hak sipil dengan keberanian dan aksi.

Puluhan sekolah dinamai dengan namanya, sementara rumahnya di Auburn dan sebuah museum di Cambridge menjadi monumen untuk mengenang semua jasanya.

Sebuah film yang dirilis pada 1978 berjudul A Woman Called Moses, untuk memperingati kehidupan dan kariernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com