Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pasukan Tempur Terakhir AS Tinggalkan Vietnam

Kompas.com - 29/03/2018, 15:00 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Harapan AS untuk meraih kemenangan di Vietnam sirna saat pasukan komunis menggelar serangan Tet pada 1968.

Serangan ini juga berujung pernyataan LBJ pada Maret 1968 yang memutuskan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai bentuk tanggung jawabnya atas kekacauan Perang Vietnam

Meski LBJ kemudian juga memulai inisiatif pembicaraan damai, pada musim semi 1969 jumlah personel AS di Vietnam mencapai puncaknya yaitu sebanyak 500.000 personel.

Namun, setelah presiden baru AS, Richard Nixon menjabat, proses penarikan mundur pasukan dimulai meski di lain sisi Nixon memerintahka untuk meningkatkan serangan udara.

Baca juga : Hari Ini 40 Tahun Lalu, Jatuhnya Saigon Akhiri Perang Vietnam

Penarian mundur pasukan AS secara besar-besaran berlanjut pada 1970-an di saat Nixon memperlebar cakupan serangan udara hingga ke Kamboja dan Laos.

Serangan udara ke kedua negara tetangga Vietnam itu ditujukan untuk menghancurkan rute logistik di sepanjang perbatasan.

Namun, keputusan memperlebar cakupan perang tanpa banyak hasil positif ini justru memperkuat penentanganterhadap perang baik di AS atau di tempat lain.

Akhirnya, pada Januari 1973 perwakilan AS, Vietnam Utara dan Selatan serta Vietcong menekan perjanjian damai di Paris untuk mengakhiri keterlibatan AS dalam perang.

Inti perjanjian ini adalah penghentian tembak menembak, penarikan mundur pasukan AS, pembebasan tawanan perang, dan reunifikasi damai kedua Vietnam.

Pemerintah Vietnam Selatan tetap memerintah hingga pemilihan umum digelar, serta pasukan Vietnam Utara yang berada di selatan tidak bergerak maju lagi atau diperkuat.

Dalam kenyataannya, kesepakatan itu tak lebih dari sebuah cara AS untuk menyelamatkan muka.

Bahkan sebelum pasukan AS terakhir pergi meninggalkan Vietnam pada 29 Maret 1973, pasuka komunis sudah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Dan, pada awal 1974, perang dalam skala besar dimulai kembali. Pada akhir tahun itu, pemerintah Vietnam Selatan melaporkan sebanyak 80.000 tentara dna warga negeri itu tewas dalam perang.

Sehingga, 1974 dianggap sebagai tahun paling berdarah sepanjang perang Vietnam.

Pada 30 April 1975, beberapa warga AS terakhir di Vietnam Selatan diterbangkan keluar bersamaan dengan jatuhnya Saigon ke tangan komunis.

Di hari yang sama Kolonel Bui Tin menerima pernyataan menyerah dari pemerintah Vietnam Selatan.

Saat menerima pernyataan penyerahan diri ini, Kolonel Bui Tin membuat pidato yang amat terkenal.

"Kalian tak perlu khawatir, di antara bangsa Vietnam tak ada yang menang atau kala. Hanya bangsa Amerika yang dikalahkan," ujar Bui Tin.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Tentara AS Bantai Warga Desa My Lai

Perang Vietnam menjadi perang paling panjang dan yang paling tak populer sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Sebanyak 58.000 prajurit AS tewas dalam perang ini. Sementara di pihak Vietnam tak kurang dari 2 juta tentara dan warga sipil kehilangan nyawa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com