Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tantang Balik Inggris untuk Buktikan Tak Terlibat Racuni Skripal

Kompas.com - 29/03/2018, 10:53 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Inggris mengklaim Rusia terlibat dalam upaya pembunuhan mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, dengan menggunakan racun saraf.

Hal tersebut justru mengundang keyakinan Rusia bahwa agen mata-mata Inggris berada di balik semua itu.

Kementerian luar negeri Rusia, pada Rabu (28/3/2018), meminta Inggris membuktikan mata-mata Inggris tidak meracuni Skripal, di Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu.

"Analisis atas semua keadaan ini.., membuat kami berpikir tentang kemungkinan keterlibatan  dinas intelijen Inggris dalam insiden peracunan," tulis kementerian luar negeri Rusia.

Baca juga : Polisi Yakin Mantan Agen Ganda Rusia Terpapar Racun Saraf di Rumahnya

"Jika bukti yang menyakinkan untuk membantah itu tidak disampaikan kepada pihak Rusia, kami akan mempertimbang bahwa kami berurusan dengan percobaan yang mempengaruhi kehidupan warga negara kami sebagai akibat provokasi politik besar-besaran," lanjutnya.

Insiden tersebut juga telah menimbulkan kekhawatiran terkait Inggris yang tidak dapat menjamin keamanan warga Rusia di wilayahnya.

Sejauh ini, da 27 negara di seluruh dunia yang mengumumkan akan mengusir agen intelijen Rusia.

Setidaknya telah ada 151 diplomat Rusia yang harus segera meninggalkan negara tempanya bertugas dan kembali ke Moskwa, menjadikan gelombang pengusiran kali ini sebagai yang terbesar dialami negara itu sejak era Perang Dingin.

Baca juga : Sudah 27 Negara di Dunia yang Mengusir Diplomat Rusia

Setelah Amerika Serikat, Kanada, Ukraina, Norwegia, Albania dan 16 negara anggota Uni Eropa yang telah mengumumkan pengusiran terhadap diplomat Rusia.

Kemudian Australia, Belgia, Irlandia, Moldova dan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan hal serupa.

Dalam penyelidikan kasus upaya pembunuhan mantan agen ganda Rusia di Inggris, yang berbuntut pada gelombang pengusiran diplomat Rusia, kini memasuki babak baru.

Skripal diyakini terkena paparan racun saraf, novichok, di rumahnya. Ahli telah mengidentifikasi penemuan konsentrasi tinggi dari racun saraf di depan pintu rumah Skripal.

"Pada titik ini dalam penyelidikan kami, kami yakin Skripal dan putrinya pertama kali terpapar racun saraf di depan pintu rumah mereka," tulisnya dalam pernyataan.

Baca juga : Mantan Presiden Ukraina: Rusia Harus Ditekan Lewat Militer

Seperti diketahui, Sergei dan Yulia diracuni pada 4 Maret lalu. Polisi Inggris meyakini, keduanya terpapar racun saraf kelas militer. Kini, mereka menjalani perawatan di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Keduanya ditemukan terjatuh dari bangku di sebuah kompleks perbelanjaan di Salisbury, Inggris. Menurut keterangan polisi, mereka tidak memiliki luka yang terlihat oleh mata.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com