Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Xi dan Siap Denuklirisasi, Motif Kim Jong Un Masih Misteri

Kompas.com - 29/03/2018, 10:05 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Konflik di Semenanjung Korea telah menunjukkan kemajuan dengan terbukanya Korea Utara terhadap kemungkinan pelucutan semua senjata nuklirnya.

Bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, di Beijing, awal pekan ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan siap untuk melakukan denuklirisasi.

Kim juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan berikutnya, dia akan bertatap muka langsung dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Baca juga : Bertemu Xi Jinping, Kim Jong Un Tegaskan Komitmen Denuklirisasi

Tak ada yang tahu rencana besar Korea Utara yang kini mulai membuka tabir isolasinya. Sebagian besar menilai, sejumlah sanksi berat internasional telah melemahkan negara tersebut.

Dilansir dari CNBC, Kamis (19/3/2018), jika Korea Utara bersedia menyerahkan senjata nuklirnya, kemungkinan besar AS diminta untuk memberikan sesuatu yang besar sebagai balasannya.

Namun, motif utama Kim Jong Un masih tetap misteri.

Harry Kazianis, direktur studi pertahanan Center for the National Interest kepada CNBC, menyatakan tindakan Kim Jong Un pada akhir-akhir ini akan menjadi permulaan dalam pekan bersejarah di Asia.

"Apa yang akan Kim Jong Un minta dari AS dan Korea Selatan dengan menyerahkan senjata nuklirnya? Apakah mereka akan menuntut, misalnya, berakhirnya aliansi AS-Korea Selatan dan penghapusan semua pasukan AS dari Semenanjung Korea?" katanya.

"Mungkinkah Kim menuntut Amerika juga melakukan denuklirisasai?" tambahnya.

Lisa Collins dari Pusat Studi Strategis dan Internasional Korea menggambarkan pertemuan Kim dan Xi sebagai kebijakan jaminan.

"Jika pertemuan tinggi dengan AS gagal atas denuklirisasi, Kim dapat kembali merajut hubungan tradisional dengan China," ucapnya.

Baca juga : Bersua Kim Jong Un, Xi Usul 4 Proposal untuk Mempererat Hubungan

Collins menambahkan, Korea Utara mungkin sedang mencoba memanfaatkan hubungan AS dan China yang memburuk setelah pemberlakuan tarif baja serta ancaman perang dagang.

"Korea Utara mungkin telah melihat saat ini sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri ke China dan meyakinkan Beijing, bahwa berpihak pada AS pada akhirnya tidak menghasilkan manfaat bagi kepentingan nasional China," katanya.

Pertemuan puncak Trump dengan Kim Jong Un dijadwalkan pada akhir Mei. Hingga kini, belum diketahui rincian terkait lokasi dan agenda lengkap terkait pembicaraan kedua negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com