Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Tetap Siap jika Diajak Bertemu dengan Trump

Kompas.com - 28/03/2018, 21:17 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com — Presiden Rusia Vladimir Putin masih bersedia dan siap menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden AS Donald Trump meskipun telah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari negara adidaya tersebut.

Washington, pada Senin (26/3/2018) lalu, mengumumkan pengusiran terhadap 60 diplomat Rusia yang terdiri dari 48 staf di konsulat Seattle dan 12 diplomat dengan misi untuk PBB.

"Semua tergantung pada pihak AS, tetapi pihak Rusia masih tetap terbuka," kata juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, kepada wartawan, Rabu (28/3/2018), seperti dilansir AFP.

"Putin siap dan Rusia juga siap untuk hubungan yang saling menguntungkan serta saling percaya dengan semua negara, termasuk AS, sejauh pemerintahan yang bersangkutan juga siap," tambah Peskov.

Baca juga: 130 Diplomat Rusia Diusir dari Seluruh Dunia

Dia menambahkan, Rusia saat ini belum memiliki informasi terkait kesiapan Trump untuk bertemu dengan Putin menyusul keputusan pengusiran terhadap 60 diplomatnya.

Setidaknya sudah 27 negara di seluruh dunia yang mengeluarkan keputusan mengusir diplomatnya sebagai tanggapan atas kasus serangan racun saraf terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal di Salisbury, Inggris, awal Maret lalu.

Negara-negara tersebut meyakini adanya keterlibatan Moskwa dalam kasus racun saraf Novichok tersebut meskipun Rusia telah berulang kali membantah.

Sampai dengan saat ini sudah lebih dari 150 diplomat Rusia yang diusir dari sejumlah negara. Namun, Peskov masih menganggap remeh dampak dari serangan diplomatik tersebut.

"Dua puluh atau 30 negara hanyalah sebagian kecil dari komunitas glonal yang jauh lebih besar dengan beragam dan lebih banyak negara," kata Peskov.

Dia meyakini, negara-negara yang saat ini mendukung keputusan yang diambil London masih meyakini jika bukti yang diberikan Inggris belum cukup untuk memastikan keterlibatan Rusia dalam kasus serangan racun saraf tersebut.

Baca juga: Austria Menolak Usir Diplomat Rusia

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan, Moskwa akan menanggapi setiap keputusan pengusiran terhadap diplomatnya secara tepat.

"Langkah-langkah yang sesuai sedang dipersiapkan untuk masing-masing negara," ujarnya.

Zakharova menambahkan, pengusiran terhadap diplomat Rusia akan menjadi provokasi yang memiliki konsekuensi jangka panjang yang sangat serius bagi perdamaian dan stabilitas global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com