Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Austria Menolak Usir Diplomat Rusia

Kompas.com - 27/03/2018, 16:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WINA, KOMPAS.com - Austria merupakan salah satu negara anggota Uni Eropa (UE). Namun, sikap mereka terkait kasus percobaan pembunuhan mantan agen ganda di Inggris bertolak belakang dengan anggota lainnya.

Diwartakan Sputnik via Russian Today Senin (26/3/2018), Juru bicara pemerintah Peter Launsky-Tieffenthal berujar, Wina tidak akan mengambil tindakan di level nasional.

Artinya, mereka tidak akan mengusir diplomat Rusia. Launsky-Tieffenthal menjelaskan, pemerintahan Kanselir Sebastian Kurz masih ingin membuka dialog dengan Kremlin.

"Austria merupakan negara netral, dan menjadi jembatan antara Timur dan Barat," ujar Launsky-Tieffenthal dalam keterangan resminya.

Meski begitu, Launsky-Tieffenthal melanjutkan bahwa Wina mendukung penarikan Duta Besar UE untuk Moskwa, Markus Ederer pada pekan lalu (24/3/2018).

Baca juga : 130 Diplomat Rusia Diusir dari Seluruh Dunia

Sementara itu, Ketua Partai Die Linke Jerman, Andreas Maurer mengkritisi langkah pemerintahan Kanselir Angela Merkel yang memutuskan untuk mengusir empat diplomat Rusia.

Maurer menuturkan, Menteri Luar Negeri Heiko Maas seharusnya mempertimbangkan aksi pengusiran itu dengan lebih cermit.

"Keputusan terkait hubungan antar-negara seharusnya tidak dilandasi dengan semangat solidaritas," keluh Maurer.

Maurer yakin bahwa Rusia bakal melaksanakan aksi balasan dengan mengusir diplomat Jerman dari sana. "Tindakan ini tidak akan menyelesaikan masalah," paparnya.

Sebelumnya, sejak Senin, ada sekitar 130 diplomat Rusia yang diusir dari 21 negara di seluruh dunia.

Di antaranya terdapat 16 negara anggota UE, Amerika Serikat (AS), Kanada, Ukraina, Norwegia, Albania, dan Australia.

Langkah itu sebagai bentuk solidaritas atas kasus mantan agen ganda bernama Sergei Skripal dan putrinya Yulia yang diduga diracun di Salisbury (4/3/2018).

Dalam pidatonya di Majelis Rendah Parlemen Inggris, Perdana Menteri Theresa May berkata kalau solidaritas telah ditunjukkan oleh UE, maupun anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dia menyebut aksi tersebut merupakan "pengusiran kolektif terhadap agen rahasia Rusia terbesar dalam sejarah".

"Bersama, kita telah menyebarkan pesan bahwa kita tidak akan membiarkan Rusia mencemooh hukum internasional dan merendahkan kedaulatan kita," kata May.

Baca juga : Eropa dan AS Ramai-ramai Umumkan Pengusiran Diplomat Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com