"Hari ini, komunitas internasional memberikan respon luar biasa dengan melakukan pengusiran terbesar terhadap diplomat Rusia, dan membantu mempertahankan keamanan bersama," kata Johnson di Twitter.
Sebelumnya pada 14 Maret, Perdana Menteri Theresa May mengumumkan pengusiran kepada 23 diplomat Rusia yang diduga adalah agen rahasia.
Langkah tersebut dilakukan setelah kasus Sergei Skripal, mantan agen ganda dan putrinya Yulia, ditemukan di sebuah bangku di Salisbury 4 Maret lalu.
Dalam tubuh mereka, Inggris menemukan senyawa kimia bernama Novichok. Senyawa tersebut merupakan racun saraf paling mematikan yang diciptakan di era Uni Soviet.
Kremlin kemudian membalas Inggris dengan mengusir 23 diplomat, serta menghentikan kantor organisasi internasional British Council (17/3/2018).
Baca juga : 23 Diplomat Rusia Tinggalkan Kedutaan Besar di London
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.