Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Isadora Duncan, Sang Pionir Tari Modern

Kompas.com - 26/03/2018, 17:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah perkembangan tari di dunia tak dapat dilepaskan dari figur Isadora Duncan.

Seorang penari asal Amerika Serikat yang membebaskan tarian balet dari batasan konservatif, Isadora juga dikenal sebagai pionir tari modern.

Dia berada dalam barisan penari yang menaikkan status seni tari dari interpretatif ke seni kreatif.

Isadora lahir di San Francisco, California pada 26 Mei 1877. Secara mandiri, dia menyebarkan idenya tentang seni tari sampai ke Eropa dan Rusia.

Gaya berdandannya yang menghindari kekakuan balet, sekaligus untuk memperjuangkan gagasan semangat kebebasan.

Ibu Tari Modern ini dibesarkan dalam lingkungan yang tidak serba ada. Kendati hidup dalam kemiskinan, namun dia terbiasa dengan kesopanan.

Menolak kekakuan balet

Isadora tumbuh bersama ibunya yang berprofesi sebagai guru musik dan tiga saudara kandung lainnya.

Sejak kecil, dia menolak kekakuan balet klasik dan mendasarkan tariannya pada ritme dan gerakan yang lebih alami.

Masa mudanya dihiasi dengan mengembangkan koreografi. Dia memilih musik klasik Italia sebagai pengiring tariannya, ditambah dengan kostum dan motif tarian yang terinspirasi dari lukisan periode Renaisans dan Yunani kuno.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Harry Houdini

Kehidupan Isadora tentu saja tidak berjalan mulus. Kendati pernah diundang untuk tampil di acara pesta orang kaya pecinta seni, namun dia sering bertemu dengan pesaing dan mendapat ejekan.

Seorang perempuan yang berasal dari kalangan termasyhur pernah berkomentar pedas kepadanya.

"Jika putri saya berpakaian seperti Nona Duncan, saya akan mengurungnya di loteng," katanya.

Isadora memang menghadapi masalah finansial, namun dia cenderung menolak undangan untuk tampir di berbagai acara vaudeville, sejenis pertunjukan pusparagam yang berkembang di Amerika Utara antara 1880-an hingga 1920-an.

Penampilannya di depan publik pada 1895, di Chicago dan New York, hanya menuai sedikit keberhasilan.

Pada usia 21 tahun, Isadora meninggalkan AS untuk mencari pengakuan di luar negeri. Dengan sedikit tabungan, di berlayar ke Inggris dengan menumpang kapal ternak.

Sanggar tari

Isadora Duncan (isadoraduncan.org) Isadora Duncan (isadoraduncan.org)
Di Inggris, Isadora tampil di acara orang-orang kaya, mengambil inspirasi dari vas dan relief Yunani yang berada di Museum Inggris.

Hasil jerih payahnya memungkinkan dia untuk menyewa studio dan mengembangkan karyanya. Dia membangun pertunjukan yang lebih besar dari sekadar pentas.

Pada 1902, penampilan debutnya di Budapest, Hungaria, dengan orkestra penuh menjadi titik keberhasilan yang sangat penting.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Lee Kuan Yew

Selama dua tahun melakukan koreografi sendiri, Isadora mencapai ketenaran dan kesuksesan, sehingga mampu ke Yunani untuk ziarah spiritualnya.

Dia mewujudkan impian hidupnya untuk menyentuh marmer suci Akropolis dan mendalami misteri kuno seni serta arsitektur Yunani.

Pada 1905, Isadora menetap di Gruenwald, Jerman, dan membuka sekolah tari pertamanya. Pengelolaan keuangan sekolah itu menggunakan hasil dari turnya.

Bersama dengan saudara perempuannya, Elizabeth, dia mulai melatih para penari muda yang akan menjadi penampil dari sanggarnya, "The Isadorables", sebagaimana dijuluki oleh pers.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Emilio Aguinaldo

Awalnya, ada 20 peserta perempuan dan laki-laki, namun upayanya untuk memasukkan laki-laki lebih banyak tidak berhasil. Sanggarnya jatuh karena kekurangan dana.

Pada saat itu, Isadora telah mencapai status selebriti di antara seniman lainnya. Bahkan ketika Théâtre des Champs-Élysées dibangun pada 1913 di Paris, gambar Isadora dipahat oleh Antoine Bourdelle pada bagian muka gedung dan mural di auditorium.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com