Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasihat Keamanan Baru Trump Pernah Bujuk Israel untuk Serang Iran

Kompas.com - 26/03/2018, 14:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Penasihat Keamanan Amerika Serikat (AS) yang baru, John Bolton, merupakan sosok yang selalu mengajukan opsi militer dalam setiap konflik yang dihadapi AS.

Pernyatan tersebut diutarakan oleh mantan Menteri Pertahanan Israel periode 2002-2006, Shaul Mofaz, yang berbicara dalam sebuah konferensi di Yerusalem.

Diwartakan harian Yedioth Ahronoth via The Times of Israel Minggu (25/3/2018), Mofaz mengenal Bolton ketika dia masih menjadi Duta Besar AS untuk PBB.

"Dia selalu berusaha meyakinkan saya bahwa Israel harus segera menyerang Iran," kata jenderal bintang tiga tersebut.

Mofaz, seorang menteri Israel kelahiran Iran itu langsung menolak nasihat Bolton karena dia tidak percaya dengan langkah yang diajukan politisi 69 tahun tersebut.

Baca juga : Penasihat Keamanan Trump Mundur, Sosok Penggantinya Kontroversial

"Saya merasa itu bukan langkah bijak, dan bakal menguntungkan baik bagi Tel Aviv maupun Washington," ujar mantan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) itu.

Meski begitu, Mofaz mengaku setuju bahwa Iran telah memberi ancaman yang signifikan terhadap keamanan Israel, dan menganggap mereka sudah hadir di Suriah dan Lebanon.

Bolton dipilih sebagai penasihat oleh Presiden Donald Trump, dan bakal menggantikan Jenderal HR McMaster yang mundur pada pekan lalu (22/3/2018).

Banyak kalangan menyebut, penunjukan Bolton bakal sejalan dengan keinginan Trump untuk melepaskan AS dari kesepakatan nuklir Iran yang diteken pada 2015.

Apalagi, Bolton diketahui pernah melontarkan kritik keras pasca-persetujuan 2015 yang dimuat di harian New York Times.

Opininya berjudul "Untuk Menghentikan Nuklir Iran, Serang Iran", dan mengusulkan sudah saatnya terjadi pergantian rezim di Teheran.

Belum ada pernyataan resmi dari Presiden Hassan Rouhani, maupun Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengenai kabar ditunjuknya Bolton.

Namun, beberapa pejabat Iran sudah mengecam penunjukan Bolton. Salah satunya adalah Kepala Komite Kebijalan Luar Negeri dan Keamanan Nasional Parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi.

"Masuknya dia adalah langkah yang memalukan. AS berniat untuk lebih menekan Iran," kata Boroujerdi kepada Russian Today.

"Untuk sebuah negara adikuasa, sangat disayangkan seorang penasihat keamanan menerima gaji dari sektor teroris," sindir Ali Shamhkhani, Sekretaris Dewan Tertinggi Keamanan Nasional.

Sindiran Shamkhani merujuk kepada pernyataan Bolton yang mendukung kelompok Mujahideen-e Khalq, yang dianggap sebagai teroris oleh Iran.

Baca juga : Arab Saudi Bakal Buat Bom Nuklir jika Iran Punya Senjata Serupa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com