KOMPAS.com - Dalam sebuah seremoni di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Presiden Mesir Anwar Sadat dan PM Israel Menachem Begin meneken sebuah perjanjian bersejarah.
Ditandatanganinya kesepakatan pada 26 Maret 1979 itu sekaligus mengakhiri perang dan kekerasan antara Mesir dan Israel yang sudah berlangsung selama tiga dekade.
Isi utama kesepakatan itu adalah adanya perjanjian untuk saling mengakui eksistensi, menghentikan baku tembak yang sudah terjadi sejak 1948, normalisasi hubungan, dan penarikan mundur pasukan Israel dari Semenanjung Sinai.
Semenanjung Sinai direbut Israel dari tangan Mesir sebagai hasil kemenangan dalam Perang Enam Hari pada 1967.
Baca juga : Perjanjian Camp David, Perdamaian Dingin Israel-Mesir
Selain itu, Mesir juga bersedia menarik mundur pasukannya dari zona demiliterisasi, mengizinkan kapal-kapal dagang Israel melintasi terusan Suez, serta mengakui Selat Tiran dan Teluk Aqaba sebagai perairan internasional.
Selain mengakhiri perang antara kedua negara, kesepakatan damai ini juga membuat Mesir menjadi negara Arab pertama yang mengakui Israel sebagai negara.
Kesepakatan damai ini diawali sebuah langkah mengejutkan Anwar Sadat dua tahun sebelumnya ketika dia mengunjungi Yerusalem untuk mencari solusi permanen atas konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Langkah Sadat ini kontak mendapat kecaman dari negara-negara Arab. Meski dikritik dan dikecam para sekutunya, Sadat terus melangkah.
Pada September 1978, Sadat dan Begin kembali bertemu di Camp David, Maryland, AS dengan Presiden Jimmy Carter sebagai sponsornya.
Keduanya kemudian meneken apa yang kini dikenal sebagai Perjanjian Camp David yang merupakan sebuah kesepakatan damai pertama antara negara Arab dan Israel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.