ALEXANDRIA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Mesir membunuh enam orang pada Minggu (25/3/2018). Mereka diklaim terkait dengan meledaknya bom mobil di Alexandria sehari sebelumnya.
Ledakan itu terjadi di dekat Hotel Tolip pada Sabtu (24/3/2018) sore di Rushdi, sebuah area di Alexandria. Bom meledak di dekat iring-iringan kedatangan Mostafa al-Nemr, kepala keamanan di Alexandria.
Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian dalam negeri Mesir menyatakan, berhasil menemukan sarang teroris milik sayap bersenjata kelompok Ikhwanul Muslimin, Hasam.
Baca juga : Jelang Pilpres, Ledakan Bom Mobil Tewaskan Dua Orang di Mesir
"Kementerian dalam negeri telah memberikan serangan yang efektif terhadap sayap bersenjata dari Ikhwanul Muslimin, dan terjadi tembak-menembak sehingga menewaskan enam orang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Gerakan Hasam pertama kali muncul pada 2016, ketika mereka mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap pejabat pemerintah.
Namun, Ikhwanul Muslimin menyangkal segala bentuk kekerasan tersebut.
Bom yang meledak di Alexandria pada Sabtu lalu terjadi beberapa hari menjelang pemilihan presiden Mesir.
Ledakan tersebut menyusul kunjungan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi ke Sinai pada Jumat (23/3/2018).
Baca juga : Pilpres Mesir: Sekadar Formalitas untuk Kemenangan Al-Sisi?
Selama kunjungan ke kantor militer dan polisi di Sinai, Sisi menginstruksikan tentara untuk menggunakan semua kekuatan yang diperlukan untuk membasmi kelompok-kelompok bersenjata di Mesir.
"Kami akan segera datang ke sini untuk merayakan kemenangan atas kaum Khawarij (kelompok ekstremis) pada era ini," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.