Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2018, 16:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.comMinuman energi menjadi pilihan sebagian masyarakat untuk menambah kekuatan untuk menjalani aktivitas pekerjaan. Tak jarang, orang meminumnya dengan tujuan mencegah kantuk.

Namun, apa jadinya jika minuman tersebut malah menyebabkan candu bagi seseorang?

Dilansir dari BBC, Emma Forrest (29) minum 30 kaleng minuman energi dalam sehari. Dia mengatakan, candunya terhadap minuman energi memang lebih buruk ketimbang judi.

Dia mengonsumsi 3.000 kalori per hari atau sekitar 200 sendok teh gula.

Baca juga: Remaja AS Mati karena Kopi dan Minuman Energi, Ini Pelajaran buat Kita

Forrest bangun lima kali semalam untuk memuaskan hasratnya meminum minuman energi. Untuk menjaga berat badannya, dia memilih untuk makan satu kali sehari.

Mantan pencandu judi ini menghabiskan sekitar 250 poundsterling atau Rp 4,8 juta per pekan untuk membeli minuman energi dan soda biasa.

Kepada BBC, dia mengatakan, kecanduannya dimulai sekitar 3,5 tahun yang lalu.

"Saya dulu punya minum tiga kaleng, lalu 6 kaleng, lalu lebih banyak lagi," katanya.

"Sekarang, kalau saya tidak meminumnya, saya akan migrain," tambahnya.

Dia menyimpan persediaan minuman energi sebanyak 2.000 kaleng di rumahnya. Kini, Forrest mengaku butuh bantuan untuk mengatasi kecanduannya.

"Saya tidak bahagia. Saya menghadapi banyak kesulitan terkait ini," ujarnya.

Baca juga: Bahaya Minuman Energi pada Remaja

Dia berhasil menghentikan candunya terhadap judi. Namun, dia khawatir tidak bisa menghilangkan kebiasaan minum minuman energi mengingat banyaknya toko yang menjual barang tersebut dan dia tidak bisa menghindarinya.

Psikolog Judy James mengatakan, Forrest tidak mendapatkan sesuatu yang positif dari kecanduannya, tetapi justru rasa ketakutan yang tidak bisa dia atasi jika berhenti melakukannya.

"Dia perlu membangun kontrol. Dia perlu menerapkan kekuatan karakter yang sama ketika dia bisa mengatasi candu terhadap judi," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com