VATICAN CITY, KOMPAS.com — Pemimpin Katolik Roma Paus Fransiskus meminta agar tidak takut kepada orang yang merajah tubuhnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Fransiskus dalam pertemuan dengan anak muda di Vatikan, seperti diwartakan oleh Sky News, Jumat (23/3/2018).
Pertemuan tersebut bertajuk "Anak Muda, Keyakinan, dan Kearifan dalam Keahlian".
Paus asal Argentina itu mencontohkan perempuan Nasrani yang ada di Eritrea. Mereka dikatakan membuat tato berbentuk salib di dahi.
Baca juga: Pria Inggris Ini Nekat Tato Hitam Sekujur Tubuhnya, Termasuk Bola Mata
Tato tersebut, kata Fransiskus, dipakai sebagai lambang kecantikan sekaligus penegasan akan keyakinan mereka.
"Selama bertahun-tahun, mereka menato tanda salib tersebut. Jadi, janganlah takut pada tato," ujar Pontiff berusia 81 tahun tersebut.
Menurut Paus Fransiskus, tato bisa menjadi sarana bagi seorang pastor yang bermaksud untuk menjangkau kalangan tertentu.
Dengan mempelajari tato, seorang pastor bisa berkomunikasi, sekaligus menyelami budaya dari orang yang ingin dia rangkul.
"Sangat penting untuk tidak merasa takut pada tato. Sebab, di balik hal yang kita anggap tidak baik, terdapat sesuatu yang menuntun kita pada sebuah kebenaran," tutur Paus Fransiskus.
Lebih lanjut, Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut berujar bahwa hal itu diperlakukan dengan serius. Sebab, mereka sering didiskriminasi dari komunitas umum.
Baca juga: Paus Fransiskus: Pria Pelanggan PSK adalah Penjahat Bermental Sakit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.