Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Lee Kuan Yew

Kompas.com - 23/03/2018, 18:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

2. Awal Karir Politik
Pada saat itu, Singapura merupakan koloni Inggris, dan menjadi markas angkatan laut di Timur Jauh.

Singapura diperintah oleh seorang gubernur dan dewan legislatif. Kebanyakan terdiri dari pengusaha China yang ditunjuk alih-alih dipilih rakyat.

Awal dekade 1950, Singapura tengah tenggelam akan isu reformasi konstitusional dan kemerdekaan.

Seperti yang lain, Lee begitu perhatian untuk memperjuangkan kedaulatan Singapura. Dia membentuk aliansi dengan politisi baru seperti David Saul Marshall dan Lim Yew Hock.

Namun, pada 1954, Lee memutuskan untuk berpisah, dan mengambil posisi sebagai Sekretaris Jenderal partainya sendiri, Partai Aksi Rakyat (PAP).

Baca juga : Kreatif dan Inovatif, Surabaya Raih Lee Kuan Yew World City Prize 2018

3. PAP Berkembang
1955, Konstitusi Singapura resmi diperkenalkan. Perubahannya, komposisi anggota parlemen yang melalui proses pemilihan bakal lebih banyak.

Dari total 32 kursi, porsi anggota parlemen yang dipilih rakyat secara langsung mencapai 25 kursi.

Dalam pemilihan pertama, mantan partai Lee, Front Buruh, berhasil menempati 13 kursi. Adapun PAP hanya meraup tiga kursi.

Meski hanya tiga kursi, jumlah itu sudah cukup untuk membuat Lee menjadi perwakilan Singapura ke London guna menegosiasikan pemerintahan sendiri di 1956.

Negosiasi yang gagal membuat pemberontakan pecah di Singapura hingga 1957, dan Lee kemudian kembali ke London untuk mencoba negosiasi kembali.

Di 1958, negosiasi berhasil. Singapura bakal berstatus pemerintahan mandiri, dan dimasukkan Persemakmuran dengan konstitusi baru dirumuskan.

Di bawah konstitusi baru, pemilihan umum bakal dihelat pada Mei 1959. Lee berkampanye tentang anti-kolonialisme dan anti-komunisme.

Selain itu, dia juga mengajak untuk memperluas reformasi sosial, serta mewacanakan penggabungan dengan Malaya (kini Malaysia).

Manuver Lee membuat PAP menuai kemenangan meyakinkan saat pemilu. Dari 51 kursi, partainya berhasil merebut 51 kursi.

Meski begitu, Lee sempat menolak untuk membentuk pemerintahan sebelum anggota partainya yang berhaluan kiri dibebaskan oleh Inggris.

Baca juga : Penghormatan Terakhir bagi Lee Kuan Yew

4. Dimulainya Kedaulatan Singapura
Pada 5 Juni 1959, Lee dilantik menjadi Perdana Menteri pertama Singapura. Dia langsung memaparkan rencana jangka pendek selma lima tahun.

Antara lain pembaruan kawasan pedesaan, pembangunan perumahan rakyat, meningkatkan emansipasi wanita, reformasi pendidikan, dan industrialisasi.

Lee juga berencana untuk membuat Federasi Malaysia yang berisi Malaya, Singapura, Sabah, dan Serawak.

Begitu proposalnya diterima oleh Perdana Menteri Malaya Tuanku Abdul Rahman, Lee mulai mengampanyekan rencananya dalam usaha menghentikan kolonialisme Inggris.

Untuk menunjukkan rakyat Singapura mendukung rencana penggabungan, Lee menggunakan hasil dari referendum yang digelar September 1962.

Dalam referendum tersebut, 70 persen rakyat memilih untuk bergabung dengan Malaya. Setahun kemudian, tepatnya 16 September 1963, Singapura mendirikan Federasi Malaysia.

Dalam pemilihan setelah pengumuman pendirian federasi, PAP berhasil mempertahankan dominasi mereka di parlemen.

Baca juga : Remaja Singapura Ditangkap karena Kritik Lee Kuan Yew

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com