Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Emilio Aguinaldo

Kompas.com - 22/03/2018, 18:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Emilio Aguinaldo merupakan politisi, sekaligus pemimpin revolusi yang terjadi di Filipina pada 1890-an silam.

Dia merupakan presiden pertama dan termuda Filipina, yang menjabat pada 23 Januari 1899 hingga 23 Maret 1901.

Selain itu, Aguinaldo merupakan presiden pertama pemerintahan republik konstitusional di Benua Asia.

Aguinaldo memimpin Filipina melawan Spanyol dalam Revolusi Filipina (1896-1898), dan Amerika Serikat (AS) pada 1899-1901.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Tupac Amaru II

1. Masa Kecil
Emilio Aguinaldo y Famy lahir pada 22 Maret 1869 di Cavite el Viejo (sekarang Kawit) dari pasangan Carlos Jamir Aguinaldo dan Trinidad Famy-Aguinaldo.

Dipanggil Miong, Aguinaldo merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara. Sang ayah wafat ketika dia baru berusia sembilan tahun.

Oleh Trinidad Famy, Aguinaldo dikirim ke sekolah umum Colegio de San Juan de Letran di Manila. Namun, pendidikannya tidak tuntas setelah wabah kolera merebak pada 1882.

Aguinaldo kemudian pulang ke Kawit, dan mulai berpartisipasi atas ketidakpuasan rakyat Filipina atas peraturan kolonial Spanyol.

Pada 1 Januari 1895, Aguinaldo menjadi Freemason dengan bergabung bersama Pilar Lodge No 203, dan mendapat panggilan "Colon".

Ketika dia menjadi presiden, Aguinaldo sempat mengatakan kalau kemenangan dalam Revolusi Filipina terjadi karena Masonry.

2. Kemerdekaan dari Spanyol
7 Maret 1895, Aguinaldo bergabung dengan Katipunan, sebuah organisasi rahasia yang dipimpin oleh Andres Bonifacio, yang menitikberatkan kemerdekaan Filipina melalui perjuangan bersenjata.

Aguinaldo menggunakan nama perang Magdalo, sebagai bentuk penghormatannya terhadap Maria Magdalena, dan membentuk cabang Katipunan di Cavite bernama Sangguniang Magdalo.

Revolusi Filipina yang digencarkan Katipunan mulai terjadi pada Agustus 1896 di San Juan del Monte.

Di saat Bonifacio menempuh perjuangan gerilya, Aguinaldo dan pengikutnya berhasil mengusir Spanyol dari Cavite lewat pertempuran terbuka.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Paul von Lettow-Vorbeck

Pada 1897, Bonifacio deksekusi sehingga Aguinaldo mengambil kekuasaan penuh dalam revolusi menggulingkan Spanyol.

Desember 1897, Aguinald mencapai kesepakatan dengan Spanyol di Biak-na-Bato. Pemberontak berjanji untuk melucuti senjatanya dan mengasingkan diri ke Hong Kong.

Sebagai gantinya, Spanyol harus memberi pengampunan, ganti rugi, serta memberi kebebasan pemerintahan kepada Filipina.

Meski begitu, kedua belah pihak nampaknya tidak benar-benar menghormati perjanjian tersebut.

Pemerintah Spanyol tidak menepati seluruh janji yang mereka utarakan. Di sisi lain, kelompok pemberontak tidak berniat untuk melucuti senjata mereka.

Faktanya, Aguinaldo menggunakan uang kompensasi yang diberikan Spanyol untuk membeli tambahan senjata.

Selain itu, dari Hong Kong, Aguinaldo juga membuat kesepakatan rahasia untuk membantu AS dalam Pertempuran Spanyol-AS di 1898.

Karena tidak ada tanda-tanda Spanyol bakal memberi kemerdekaan, Aguinaldo kembali ke Cavite, dan mulai membentuk pemerintahan provisional.

Setelah bertemu dengan Kongres, dan merumuskan konstitusi, pada 12 Juni 1898, Aguinaldo mendeklarasikan berdirinya Republik Filipina.

Deklarasi Aguinaldo mengakhiri masa penjajahan Spanyol di Filipina selama 400 tahun. Kemudian di 23 Januari 1899, Aguinaldo dilantik menjadi presiden pertama Filipina.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Johann Sebastian Bach

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com