Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Liga Arab Terbentuk

Kompas.com - 22/03/2018, 13:22 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Setelah Mesir meneken perjanjian damai dengan Israel pada 26 Maret 1979, anggota lain memilih agar Mesir dikeluargkan dari keanggotaan.

Mereka juga mendesak agar markas besar Liga Arab dipindahkan dari Kairo ke Tunis, Tunisia.

Mesir kembali menjadi anggota Liga Arab pada 1989 dan markas besar organisasi tersebut kembali dipindahkan ke Kairo pada 1990.

Invasi Irak ke Kuwait pada 1990 yang disusul intervensi Barat, khususnya Amerika Serikat atas permintaan Arab Saudi, memicu ketegangan di internal Liga Arab.

Saat itu, Arab Saudi, Mesir, Suriah, Maroko, Qatar, Bahran, Kuwait, Uni Emirat Arab, Lebanon, Djibouti, dan Somalia mendukung kehadiran pasukan asing di Arab Saudi.

Akhirnya semua negara itu, kecuali Lebanon, Djibouti, dan Somalia, melibatkan militernya dalam konflik yang kemudian disebut sebagai Perang Teluk I.

Liga Arab kemudian dipaksa untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan mendadak di kawasan tersebut saat aksi unjuk rasa yang dikenal dengan sebutan Arab Spring pecah di beberapa negara Timur Tengah dan Afrika Utara pada akhir 2010 hingga awal 2011.

Pada Maret 2011, Liga Arab memutuskan untuk mendukung penerapan zona larangan terbang di Libya untuk melindungi kelompok penentang Moammar Khadaffi dari serangan udara pemerintah.

Zona larangan terbang itu kemudian meluas menjadi sebuah intervensi militer internasional yang menyebabkan kejatuhan Moammar Khadaffi pada Agustus 2011.

Baca juga : Liga Arab: Pengakuan AS Terkait Yerusalem Bisa Picu Kekerasan

Pada awal November 2011, Liga Arab mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Suriah untuk menghentikan penumpasan terhadap aksi damai rakyat Suriah.

Kurang dari dua pekan setelah pengumuman itu dan di tengah kabar pasukan Suriah terus membunuh para pengunjuk rasa meski sudah meneken kesepakatan, Liga Arab akhirnya memutuskan untuk membekukan keanggotan Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com