Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Bersihkan Kurikulum Sekolah dari Pengaruh Ikhwanul Muslimin

Kompas.com - 21/03/2018, 20:57 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com — Pemerintah Arab Saudi kini tengah berusaha mengubah kurikulum pendidikannya agar bersih dari pengaruh Ikhwanul Muslimin.

Selain itu, Pemerintah Saudi juga akan memberhentikan para staf pendidikan yang bersimpati terhadap organisasi yang dilarang di kerajaan tersebut.

"Pemerintah akan memerangi ideologi ekstremis dengan mengevaluasi kurikulum dan buku-buku sekolah untuk memastikan semuanya bersih dari agenda Ikhwanul Muslimin," kata Menteri Pendidikan Arab Saudi Ahmed bin Mohammed al-Issa, Selasa (20/3/2018).

"Pemerintah juga akan melarang berbagai buku yang terkait Ikhwanul Muslimin dari semua sekolah dan universitas serta memberhentikan semua simpatisannya," tambah Ahmed.

Baca juga: Polisi Mesir Bunuh 10 Terduga Militan Sempalan Ikhwanul Muslimin

Pernyataan ini muncul setelah Pangerah Mohammed bin Salman dalam wawancaranya dengan stasiun televisi CBS, Minggu (18/3/2018), menyebut ideologi Ikhwanul Muslimin telah menginfiltrasi sekolah-sekolah di Saudi.

Sang putra mahkota yang bertekad menjadikan Arab Saudi menjadi negara Islam yang lebih moderat telah memangkas peran politik para ulama garis keras dalam sebuah reorganisasi di negeri itu.

Banyak anggota Ikhwanul Muslimin yang mencari perlindungan di Arab Saudi setelah mengalami persekusi di Mesir di masa pemerintahan Presiden Gamal Abdel Nasser pada 1960-an.

Di Arab Saudi, para simpatisan Ikhwanul Muslimin banyak yang bekerja di sektor pendidikan dan meleburkan diri ke dalam ideologi Wahabi Arab Saudi yang menuntut ketaatan penuh terhadap pemimpin.

Baca juga: Mesir Tuduh Anggota Ikhwanul Muslimin Dalang Peledakan Gereja Koptik


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com