Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Nigeria Tak Gubris Peringatan Warga soal Serangan Boko Haram

Kompas.com - 21/03/2018, 12:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

LAGOS, KOMPAS.com - Amnesty International mengklaim pasukan keamanan Nigeria gagal untuk menanggapi beberapa peringatan ketika kelompok ekstremis Boko Haram sedang menuju ke sebuah kota untuk menculik 110 murid perempuan pada bulan lalu.

Dilansir dari The Associated Press, Selasa (20/3/2018), lembaga tersebut menyatakan, militer dan kepolisian menerima sedikitnya lima panggilan dari orangtua dan petugas keamanan, beberapa jam sebelum penyerangan.

Seperti diketahui, kelompok Boko Haram menyerang sekolah di Dapchi dan menculik 110 murid perempuan. Sebelumnya, pada 2014, Boko Haram juga pernah melakukan penculikan massal terhadap 276 murid perempuan di Chibok.

Pemerintah Nigeria telah meluncurkan investigasi untuk menyelidiki insiden serangan dan penculikan yang terjadi pada 19 Februari lalu.

Baca juga : Nigeria Ingin Negosiasi dengan Boko Haram untuk Bebaskan Ratusan Gadis

Sementara itu, saksi mata menyebutkan, rombongan anggota Boko Haram yang dilengkapi senjata tiba di Dapchi dengan menggunakan truk.

"Tunjukkan kami di mana sekolahnya!," kata seorang saksi mata menirukan ucapan anggota Boko Haram sebelum peristiwa penyerangan di sekolah.

Saksi mata lain yang enggan disebutkan namanya mengatakan, para pria yang berteriak itu bukanlah tentara, kendati mereka mengenakan seragam.

Amnesty International telah mewawancarai 23 orang, termasuk penduduk lokal dan petugas keamanan, saksi mata, dan murid perempuan yang berhasil meloloskan diri.

Mereka menyatakan, ada sekitar 50 orang dari Boko Haram yang tiba dalam iring-iringan dengan 9 kendaraan ketika pendudk sedang salat isya.

Peringatan pertama beberapa jam sebelum serangan, ketika sebuah panggilan telepon yang ditujukan kepada komando tentara Nigeria sekitar 50 km dari sekolah di Dapchi.

Baca juga : Usai Serangan Boko Haram, Murid di Nigeria Takut Pergi ke Sekolah

Ketika rombongan Boko haram tiba di desa, beberapa penduduk menghubungi penduduk di Dapchi untuk memperingatkan kedatangan Boko Haram.

Namun, militer tidak segera tiba di Dapchi sampai beberapa saat setelah serangan dan penculikan terjadi. Militer Nigeria belum memberikan tanggapan terkait temuan tersebut.

"Jika militer tahu mereka tidak akan ke sini, mereka seharusnya menginformasikan kami. Dengan begitu, kami akan menutup sekolah dan meminta para murid pulang," kata Bashir Manzo, orangtua yang anaknya diculik Boko Haram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com