NEW YORK, KOMPAS.com — Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, menyampaikan keinginannya untuk memimpin Kerajaan Arab Saudi seumur hidup. Penerus Raja Salman itu mengatakan hanya kematian yang bisa menghentikan niatnya.
Pernyataan tersebut disampaikan putra mahkota yang kerap disapa MBS itu dalam kesempatan wawancara dengan media AS, CBS, bersama pembawa acara Norah O'Donnell.
Putra Mahkota yang sedang berada di AS dalam kunjungan hingga dua pekan ke depan itu banyak mendapat pujian sebagai pemimpin revolusioner yang akan membawa reformasi di Arab Saudi.
MBS juga kerap menjanjikan masyarakat yang lebih terbuka, salah satunya melalui kampanye Visi 2030.
Baca juga: Putra Mahkota Saudi: Perempuan Saudi Berhak Menentukan Pilihan Pakaian
Dalam kesempatan wawancara perdananya di AS itu, MBS ditanya mengenai rencananya sebagai pemimpin Arab Saudi pada masa depan.
"Hanya Tuhan yang mengetahui berapa lama seseorang akan hidup, jika seseorang bisa mencapai usia 50 tahun atau tidak. Tapi, jika semua berjalan dengan normal, itulah yang diharapkan," kata MBS.
Pangeran Saudi itu menambahkan, hanya kematian yang akan bisa menghentikannya dalam memimpin Kerajaan Arab Saudi.
Pada November 2017, Pangeran MBS melalui komite anti-korupsi melakukan penahanan terhadap 100 lebih pejabat, termasuk para pangeran dan tokoh politik atas dugaan korupsi.
Sebagian besar dari mereka dibebaskan setelah sepakat menyerahkan sejumlah besar harta mereka kepada pemerintah.
Namun, kabar terbaru menyebutkan adanya dugaan para tahanan kelas atas tersebut mengalami penyiksaan selama ditahan. Bahkan, laporan penyelidikan oleh New York Times menyebutkan adanya satu korban tewas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.