Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Diplomat Rusia Tinggalkan Kedutaan Besar di London

Kompas.com - 20/03/2018, 19:13 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

LONDON, KOMPAS.com — Para staf dan diplomat Rusia telah meninggalkan kantor kedutaan mereka di London, Selasa (20/3/2018).

Pemerintah Inggris telah memutuskan mengusir 23 anggota diplomat Rusia di London karena dianggap terkait sebagai mata-mata dan bertanggung jawab dalam kasus serangan racun saraf terhadap mantan agen intelijen Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.

Dilansir dari Sputnik International, sesuai dengan tuntutan tersebut, sebanyak 23 diplomat Rusia bersama anggota keluarga mereka akan meninggalkan Inggris.

Baca juga: Inggris Umumkan Usir 23 Diplomat Rusia

Para staf dan anggota diplomatik Moskwa itu terlihat meninggalkan kantor kedubes Rusia dengan menggunakan 10 buah mobil.

Acara perpisahan sederhana sempat terlihat di gedung kedutaan. Sekitar 80 orang, terdiri dari staf diplomatik beserta keluarganya, akan meninggalkan tanah Inggris.

Duta besar Rusia untuk London, Alexander Yakovenko, secara pribadi turut mengantar keberangkatan para anggota diplomat itu di bandara.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, sangat mungkin Rusia berada di balik insiden di Salisbury dan bertanggung jawab atas apa yang menimpa mantan agen intelijen Sergei Skripal beserta putrinya.

May kemudian mengumumkan paket tindakan anti-Rusia, termasuk pengusiran para diplomat Rusia dari negara itu, dan memengaruhi kontak bilateral kedua negara.

Kementerian Luar Negeri Rusia secara tegas membantah semua tuduhan yang disampaikan Inggris dan meminta izin dilakukannya penyelidikan bersama atas kasus ini.

Namun, tindakan balasan telah diambil pemerintah Moskwa atas pengusiran diplomatnya dan memutuskan mengusir 23 diplomat Inggris dari Rusia. Mereka akan segera pulang ke London dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Menlu Inggris: Putin Perintahkan untuk Racuni Mantan Agen Ganda Rusia

Rangkaian kasus ini terjadi di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu saat seorang mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, ditemukan tak sadarkan diri di bangku sebuah pusat perbelanjaan.

Besar dugaan keduanya terpapar racun saraf Novichok yang dikembangkan Uni Soviet. Keduanya hingga kini masih dalam kondisi kritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com