Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Rusia Ini Sebut Racun Saraf "Novichok" Memang Ada

Kompas.com - 20/03/2018, 17:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan Rusia mengaku, dia mengerjakan sebuah program rahasia untuk memproduksi Novichok.

Novichok adalah racun saraf yang dikembangkan di era Uni Soviet pada 1970-an. Diklaim sebagai racun saraf paling mematikan di dunia, Novichok bisa disamarkan sebagai bahan kimia biasa.

Dilaporkan RIA Novosti via AFP Selasa (20/3/2018), Leonid Rink berkata kalau dia telah bekerja bagi dinas rahasia Rusia sejak 1990-an.

Dia memberikan hipotesa terkait kasus percobaan pembunuhan terhadap mantan agen ganda bernama Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.

"Mereka masih hidup. Saya menduga sejak awal Novichok tidak ada, atau si pelaku tidak sengaja merusak racunnya," kata Rink.

Baca juga : Mengenal Novichok, Racun Saraf Terhebat yang Dibuat Rusia

Atau, lanjut Rink, Inggris langsung memberikan penawar racun setelah berhasil mengidentifikasi Novichok yang ada dalam tubuh Skripal dan putrinya.

Lebih lanjut, Rink berkata kalau dia telah mengerjakan program produksi Novichok di sebuah kota bernama Shikhan selama 27 tahun.

"Kelompok besar ilmuwan di Shikhan dan Moskwa terlibat dalam penelitian, dan pembuatan Novichok," beber Rink.

Pernyataan Rink bertolak belakang dengan keterangan resmi Kremlin yang menegaskan bahwa racun saraf tersebut tidak ada.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov menuturkan, Rusia tidak mempunyai program pengembangan senjata kimia.

"Saya ingin menekankan kalau Rusia maupun Uni Soviet tidak membuat racun bernama Novichok," kata Ryabkov.

Keterangan yang sama juga diutarakan oleh Presiden Vladimir Putin pasca-dia terpilih kembali untuk periode keempat pada Minggu (18/3/2018).

"Kami sudah menghancurkan senjata kimia kami. Selain itu, jika memang benar Novichok, keduanya seharusnya sudah tewas di tempat," kata Putin.

Skripal dan putrinya ditemukan dalam keadaan tidak sadar di sebuah bangku di Salisbury 4 Maret lalu.

Percobaan pembunuhan terhadap Skripal dilakukan setelah pria 66 tahun itu menjual informasi rahasia kepada MI6, dinas rahasia Inggris.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan pengusiran terhadap 23 diplomat Rusia pada Rabu (14/3/2018), setelah mereka dianggap mata-mata.

Moskwa melakukan langkah serupa dengan mengusir 23 diplomat Inggris, dan membekukan aktivitas badan internasional bidang pendidikan dan kebudayaan British Council.

Baca juga : Racun Saraf Dipakai untuk Percobaan Pembunuhan Mantan Agen Ganda Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com