Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping: Hanya Sosialisme yang Bisa Menyelamatkan China

Kompas.com - 20/03/2018, 14:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping menekankan bahwa sosialisme merupakan sistem paling tepat diterapkan di Negeri "Panda".

Pernyataan tersebut dilontarkan Xi dalam pidato penutupan di sesi penutupan pertemuan NPC di Aula Besar Lapangan Tiananmen, dilansir AFP dan BBC Selasa (20/3/2018).

Dua pekan lalu (11/3/2018), NPC menyetujui penghapusan masa jabatan dua periode seorang presiden, dan membuat Xi menjadi pemimpin paling berkuasa setelah Mao Zedong.

Dalam pernyataannya, Xi mengatakan kalau saat ini, China berada pada momen krusial dalam usaha untuk mengukir sejarah.

Karena itu, Xi menekankan pentingnya keberadaan Partai Komunis, yang membawa ideologi sosialisme, sebagai landasan untuk memberikan kontribusi bagi peradaban China.

"Sejarah sudah membuktikan, dan bakal terus melakukannya bahwa hanya sosialisme yang bisa menyelamatkan China," kata presiden 64 tahun tersebut.

Baca juga : Umat Kristen China Diminta Ganti Foto Yesus dengan Presiden Xi Jinping

Dalam pidato kenegaraannya, Xi juga mengutarakan berbagai visinya untuk menjadikan China sebagai negara dengan ekonomi terkuat dunia.

Dia memaparkan, seluruh pejabat China tidak boleh berpuas diri dengan segala pencapaian yang mereka dapatkan.

"Rakyat adalah pahlawan yang sesungguhnya. Saya dan Anda harus bekerja keras demi kepentingan rakyat," papar Sekretaris Jenderal Partai Komunis itu.

Xi melanjutkan, dia mempunyai ambisi untuk menjadikan China sebagai salah satu negara berpengaruh dunia melalui proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Dia juga menginginkan China bisa membangun militer berkualitas di tengah ketegangan terkait sengketa klaim Laut China Selatan.

Meski begitu, Xi menegaskan kalau segala pembangunan yang dilakukan China tidak akan menjadi ancaman bagi negara lainnya.

"Hanya negara yang sejak awal berniat untuk mengancam, yang melihat negara lain sebagai ancaman," ulas Xi.

Lebih lanjut, Xi juga menyoroti langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang meneken aturan yang mengizinkan pejabat AS singgah ke Taiwan.

Xi melihat Taiwan sebagai provinsi yang membangkang, dan suatu hari bakal kembali ke Beijing.

"Segala usaha untuk memecah belah negara ini bakal gagal, dan sejarah bakal menghukum tindakan tersebut," kata Xi kembali.

"Rakyat China dikenal gigih. Kita siap berdarah-darah untuk melawan musuh sampai akhir," lanjut Xi.

The People's Daily, koran Partai Komunis menuliskan, Xi dianggap sebagai "Juru Mudi". Sebuah julukan yang sebelumnya hanya disematkan kepada Mao.

Baca juga : Parlemen China Setujui Amandemen, Xi Bisa Jadi Presiden Seumur Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com