Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Inggris Tewas dalam Pertempuran Melawan Turki di Kota Afrin

Kompas.com - 19/03/2018, 15:40 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Seorang gadis Inggris yang memilih bergabung dengan milisi Kurdi dikabarkan tewas di kota Afrin, Suriah yang baru saja direbut tentara Turki.

Anna Campbell, yang di Inggris bekerja sebagai tukang ledeng, merupakan anggota Unit Perlindungan Perempuan (YPJ) yang didukung dan dipersenjatai Amerika Serikat.

Perempuan berusia 26 tahun asal Sussex Timur itu diyakini tewas di kota Afrin dalam sebuah serangan udara Turki pada 15 Maret lalu.

Anna diyakini menjadi perempuan pertama Inggris yang tewas saat bertempur bersama pasukan Kurdi di Suriah.

Baca juga : Erdogan Umumkan Afrin Berhasil Direbut dari Milisi Kurdi Suriah

Ayah Anna, Dirk Campbell membenarkan kabar kematian putrinya itu kepada BBC dan mengatakan, putrinya sudah mengetahui risiko itu saat berangkat ke Suriah pada Mei tahun lalu.

Dirk, yang memperoleh kabar duka itu pada Minggu (18/3/2018), kini hanya bisa membayangkan jika saja dia bisa meyakinkan putrinya untuk kembali ke Inggris.

"Dia hanya ingin membantu membuat dunia lebih baik dan dia melakukan dengan cara yang dia mampu," ujar Dirk.

Dirk menambahkan, dia sudah mengatakan bahwa langkah Anna pergi ke Suriah amat berisiko dan membahayakan jiwa.

"Dia amat memahami risikonya. Saya hanya merasa kurang keras untuk meyakinkannya agar pulang. Namun, dia sudah memiliki pendirian teguh," lanjut Dirk.

Anna diyakini pernah berperang melawan ISIS di Deir el-Zor, kota di wilayah timur Suriah, saat tiba di negeri yang dikoyak perang itu.

Lalu pada Januari lalu, pasukan Kurdi dimobilisasi untuk mempertahankan kota Afrin dari serbuan pasukan Turki.

BBC melaporkan, selain Anna beberapa warga Inggris juga diketahui bergabung bersama milisi Kurdi di Afrin.

Masih kepada BBC, Dirk mengatakan, milisi Kurdi sebenarnya melarang Anna bergabung ke Afrin karena dengan rambut pirang dan mata birunya, dikhawatirkan Anna bakal menjadi sasaran empuk.

Namun, Anna bersikukuh pergi. Dia bahkan mengecat rambutnya dan memaksa agar rekan-rekannya tetap mengizinkan dia bertempur di Afrin.

Pernyataan Dirk itu dibenarkan Nesrin Abdullah, seorang komandan YPJ di Suriah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com