Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Landa Wilayah Australia, 70 Rumah dan Bangunan Hancur

Kompas.com - 19/03/2018, 08:50 WIB
Veronika Yasinta

Editor

TATHRA, KOMPAS.com - Lebih dari 70 rumah dan bangunan lainnya di kota Tathra, pantai selatan New South Wales, Australia, musnah dilalap api pada Minggu (19/3/2018).

Selain itu, empat orang warga setempat harus mendapat perawatan akibat menghirup asap dan seorang relawan Rural Fire Service (RFS) terluka. Namun, sejauh ini belum ada laporan orang hilang.

Sekitar 150 petugas pemadam kebakaran bekerja sepanjang malam mengatasi kobaran api.

Kobaran api yang membakar lahan seluas 1.070 hektar telah diturunkan status bahayanya. Sementara, RFS menyatakan api telah dapat dikendalikan.

Baca juga : Kebakaran Hutan di India, 9 Pendaki Tewas dan 18 Luka-luka

Tim mulai memeriksa dampak kebakaran pagi ini, dan menemukan menara pemancar telepon jatuh dan toko-toko serta rumah rusak atau hancur.

"Tim pemantau kerusakan bangunan akan meninjau lokasi dan hal itu akan melibatkan proses pemeriksaan dari jalan ke jalan, rumah ke rumah," kata Paul Best dari RFS.

RFS memperingatkan belum aman bagi warga untuk kembali ke rumahnya karena masih adanya bahaya seperti pohon tumbang dan tiang listrik.

"Masih sangat berbahaya bagi warga saat ini. Kami meminta warga tetap berada di luar kota Tathra saat petugas pemadam kebakaran menjalankan pekerjaan mereka," kata Best.

Api berkobar cepat

Wakil komisaris RFS Rob Rogers menjelaskan, api dengan cepat berkobar tak terkendali kemarin siang.

"Api begitu cepat melalap Thomson Road dan di situlah rumah pertama terkena dampaknya dan langsung menjalar ke bagian utama kota," katanya.

"Boleh dibilang dengan cepatnya api berkobar, tidaklah banyak waktu (mengatasinya)," ujarnya.

Wakil Wali Kota Bega Valley Liz Seckold sempat dievakuasi dan kini tidak tahu apakah rumahnya selamat dari kebakaran.

Baca juga : Kebakaran Hutan di California Terus Catatkan Rekor Tahun Ini

Seckold mengatakan keluarganya tidak mendapatkan peringatan tentang adanya kebakaran yang mendekati lokasi mereka.

"Semua listrik dimatikan, telepon tidak bisa digunakan, tidak ada pesan yang masuk. Pesan pertama yang saya terima yaitu jam 16.00 saat saya meninggalkan lokasi," katanya.

Penduduk yang terkena dampak kebakaran diminta tinggal di pusat evakuasi di kota Bega.

Lebih dari 200 warga kini berada di pusat evakuasi tersebut. Mereka mendapatkan makanan, perlengkapan mandi dan pakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com