Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mantan Agen Ganda Diracun, Rusia Tuduh 4 Negara Ini Pelakunya

Kompas.com - 18/03/2018, 13:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia secara tegas menolak tuduhan Inggris kalau mereka meracuni mantan agen ganda bernama Sergei Skripal di Salisbury (4/3/2018).

Melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, Rusia balik menuding ada empat negara yang memproduksi Novichok.

Novichok adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam tubuh Skripal dan putrinya, Yulia, dan diklaim sebagai racun saraf paling mematikan di dunia.

Diberitakan BBC Sabtu (17/3/2018), keempat negara itu adalah Inggris sendiri, Republik Ceko, Slovakia, dan Swedia.

"Mereka melakukan penelitian racun saraf itu secara intensif sejak dekade 1990-an hingga sekarang," kata Zakharova saat itu.

Baca juga : Dalam Sepekan, 23 Diplomat Inggris Sudah Harus Keluar dari Rusia

Tudingan tersebut langsung disanggah oleh Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Martin Stropnicky, melalui kicauannya di Twitter.

"Ini adalah cara klasik memanipulasi publik dengan menyebarkan klaim spekulatif tanpa didasarkan info yang benar," sindir Stropnicky.

Langkah Rusia terjadi setelah mereka mengumumkan bakal mengusir 23 diplomat Inggris, dan menghentikan badan kebudayaan British Council.

Rusia melakukan aksi balasan setelah Rabu (14/3/2018), Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan 23 diplomat Rusia punya waktu sepekan untuk meninggalkan Rusia.

Dalam pidatonya di hadapan Parlemen Inggris, May berkata kalau ke-23 diplomat itu diidentifikasi sebagai agen rahasia Rusia.

Sebelumnya, Skripal dan putrinya Yulia ditemukan tak sadarkan diri pada sebuah bangku di Salisbury, 4 Maret lalu.

Skripal diracun setelah dia dianggap pengkhianat karea menjual informasi kepada MI6, dinas rahasia Inggris, di 1995 ketika masih menjabat sebagai Kolonel Rusia.

Pria yang kini berusia 66 tahun itu ditangkap 2006, dan dijatuhi 13 tahun penjara atas tuduhan melakukan spionase.

Namun, di 2010, Skripal diampuni, dan menjadi bagian pertukaran tahanan antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) setelah Washington juga menangkap 10 mata-mata Rusia.

Baca juga : Inggris Umumkan Usir 23 Diplomat Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com