Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom Mobil Taliban Tewaskan Dua Orang di Ibu Kota Afghanistan

Kompas.com - 17/03/2018, 23:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Serangan bom bunuh diri menggunakan mobil yang dipenuhi bahan peledak mengguncang ibu kota Afghanistan, Sabtu (17/3/2018). Dua warga sipil dilaporkan menjadi korban tewas.

Kelompok Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut di tengah tekanan proses perundingan perdamaian yang ditawarkan pemerintah Afghanistan.

"Serangan bom mobil bunuh diri meledak sekitar pukul 09.10 pagi di pos polisi distrik sembilan di Kabul," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Najib Danish kepada AFP.

Baca juga: Tembak Penyandera, Pria Afghanistan Berhasil Meloloskan Diri dari Taliban

Dua korban tewas dipastikan merupakan warga sipil, sementara empat orang lainnya mengalami luka-luka dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Ditambahkan Najib, serangan terjadi di saat banyak warga berangkat bekerja.

Wakil Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Nasrat Rahimi menyampaikan, pelaku pemboman diyakini tengah menuju gedung perusahaan keamanan global, G4S, namun meledakkan diri sebelum mencapai target.

Serangan teror bom mobil kali ini terjadi beberapa hari usai jenderal tertinggi AS di Afghanistan menjanjikan bakal melindungi kota tersebut sebagai prioritas utama pasukan asing.

"Kabul adalah tujuan utama kami saat ini, untuk menguatkan Kabul, melindungi penduduknya, dan juga komunitas internasional yang ada di kota ini karena dampak strategis yang dimiliki," kata Jenderal Militer AS, John Nicholson.

Serangan Taliban pada Sabtu (17/3/2018) terjadi di saat tekanan makin meningkat kepada kelompok militan tersebut untuk menerima tawaran perundingan perdamaian dari pemerintah Afghanistan, demi mengakhiri konflik selama 16 tahun.

Baca juga: Menhan AS: Taliban Siap Bahas Perdamaian dengan Pemerintah Afghanistan

Sejauh ini Taliban hanya menanggapi dengan diam penawaran yang disampaikan Presiden Ashraf Ghani bulan lalu, yang juga meminta gencatan senjata setelah kelompok tersebut dapat menjadi partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com