Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Mulai Bahas Pemulangan Pengungsi Rohingya dengan PBB

Kompas.com - 17/03/2018, 06:16 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Pemerintah Myanmar menyatakan bahwa mereka telah mulai berbicara dengan badan-badan PBB untuk mengetahui bagaimana mereka dapat membantu dalam proses pemulangan pengungsi Rohingya dari Bangladesh.

Sekretaris Kementerian Luar Negeri Myanmar Myint Thu, pada Rabu (14/3/2018) mengatakan, Badan

Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Program Pengembangan PBB (UNDP) telah mengajukan proposal undangan pemerintah untuk keterlibatan PBB.Myint Thu melanjutkan, pemerintah saat ini tengah m

empelajari proposal yang diajukan tersebut."Kami menganggap saat ini adalah saat yang tepat untuk mengundang UNHCR dan UNDP untuk terlibat dalam proses pemulangan dan pemukiman kembalo para pengungsi Rohingya," kata dia dilansir AFP.

Baca juga: PBB Minta Dana Rp 13 Triliun untuk Pengungsi Rohingya

"Serta dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung kehidupan dan pembangunan masyarakat di negara bagian Rakhine," tambah Myint Thu.

Juru bicara PBB untuk Myanmar, Stanislav Saling, memastikan bahwa untuk menanggapi inisiatif Myanmar, badan-badan PBB telah mengajukan usulan bagaimana membantu menciptakan kondisi yang sesuai untuk pengembalian pengungsi dengan aman, bermartabat, sukarela, dan sesuai prinsip internasional.

Namun baik PBB maupun pemerintah Myanmar tidak ada yang membuat rincian publik terkait proposal tersebut.

Pakar hak asasi manusia masih menyakini bahwa keamanan di Myanmar belum menjamin keselamatan bagi ratusan ribu warga muslim Rohingya, jika mereka kembali saat ini.

Pertentangan yang terjadi antara masyarakat Budha di Rakhine dengan muslim Rohingya telah mendorong terjadinya kekerasan komunal pada 2012 silam.

Saat itu, sekitar 140.000 warga Rohingya meninggalkan tempat tinggal mereka menuju kamp-kamp pengungsi yang berantakan.

Konflik kembali terjadi pada Agustus 2017 lalu saat pasukan keamanan Myanmar melakukan penyerangan ke kawasan Rakhine dengan dalih membalas serangan kelompok gerilyawan Rohingya.

Akibatnya, sekitar 700.000 warga muslim Rohingya kembali melarikan diri dan menyeberang melintasi perbatasan Bangladesh hingga kini bertahan di kamp pengungsian.

Antara Bangladesh dengan Myanmar, telah tercapai kesepakatan untuk proses pemulangan pengungsi.

Baca juga: Myanmar Hanya Izinkan 374 Pengungsi Rohingya untuk Dipulangkan

Namun dari 8.000 lebih dokumen pengungsi yang diajukan kepada otoritas Myanmar, hanya 374 dokumen yang lolos verifikasi dan siap diizinkan kembali.

"Kami sudah menyerahkan daftar 374 orang pengungsi itu pada Kedutaan Besar Bangladesh agar mereka dapat segera memulai proses pemulangan," lanjut Myint Thu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com