Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Harus Mundur atau Diturunkan Pemerintah Koalisi

Kompas.com - 16/03/2018, 23:50 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Seorang menteri senior Israel menegaskan Perdana Menteri Benjamen Netanyahu harus mengundurkan diri atau diturunkan oleh pemerintah koalisi jika didakwa kasus dugaan korupsi.

Pernyataan keras tersebut disampaikan Menteri Keuangan Israel Moshe Kahlon, yang juga mengindikasikan koalisi sayap kanan Netanyahu yang masih rentan.

Netanyahu masih mampu bertahan dari krisis yang hampir menjatuhkannya dari jabatan perdana menteri selama sepekan kemarin.

Dilansir dari AFP, kepolisian Israel pada Februari lalu menyarankan pada perdana menteri, dakwaan dua kasus dugaan korupsi.

Baca juga: Diduga Lindungi Netanyahu, Israel Sahkan Peraturan Kontroversial

Usulan dakwaan tersebut kini masih dipertimbangkan oleh Jaksa Agung dan baru akan diputuskan dalam beberapa bulan ke depan.

Netanyahu yang kini berusia 68 tahun telah menjabat sebagai perdana menteri selama hampir 12 tahun. Dia kini bertahan dengan menolak setiap tuduhan yang diarahkan kepadanya.

Di bawah hukum yang berlaku di Israel saat ini, Netanyahu tidak diwajibkan untuk mundur jika memang nantinya didakwa atas kasus dugaan korupsi.

Akan tetapi, Menteri Kahlon, yang juga pimpinan partai sayap kanan Kulanu, mendesak agar jabatan tersebut tidak dapat dipertahankan.

"Jika sebuah persidangan digelar melawan perdana menteri, maka dia tidak akan mampu memenuhi tugas dan tanggung jawabnya," kata Kahlon dalam sebuah wawancara televisi Israel.

Pemerintahan Netanyahu nyaris usai setelah krisis atas layanan militer bagi orang-orang Yahudi ultra-ortodoks yang terjadi pekan ini. Namun dengan tercapainya kompromi dengan anggota koalisi yang berbeda, anggaran dapat disetujui.

Baca juga: Israel Tutup Pusat Penampungan Migran di Holot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com