Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tahun Usai Menang Lotre Rp 260 Miliar, Pria Ini Jadi Perampok Bank

Kompas.com - 16/03/2018, 19:30 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Dini hari itu, James Hayes, seorang penjaga keamanan, menyelesaikan jam kerjanya dan bersiap pergi tidur pada pukul 04.30, tetapi terganggu oleh beberapa masalah.

Dia belum membayar pajak, belum berlibur selama bertahun-tahun, dan mobil Chevrolet Camaro 1968 kesayangannya butuh perbaikan.

Hayes amat pusing memikirkan semua hal yang membutuhkan uang tak sedikit.

Beberapa jam kemudian, nenek Hayes meneleponnya sehingga membangunkan pria itu dari tidur. Dan, telepon itu mengubah seluruh kehidupan si satpam.

Baca juga: Menangkan Gugatan, Pemenang Lotre Rp 7 Triliun di AS Tetap Anonim

Sehari sebelumnya, Hayes membeli kupon lotre California's SuperLotto di sebuah SPBU. Tak dinyana, dia memenangi lotre berhadiah "superjumbo" 19 juta dollar AS atau sekitar Rp 261 miliar.

"Saya belum pernah sebahagia itu dalam hidup," ujar Hayes kala itu.

Kepada harian LA Times, Hayes mengatakan, dengan uang itu dia berencana membeli rumah baru, mobil baru, dan akhirnya memiliki cukup uang untuk membangun keluarga bersama istri tercintanya.

Namun, itu kejadian pada 1998 di saat Hayes masih berusia amat muda, yaitu 35 tahun.

Dan, seperti banyak pemenang lotre lainnya, rezeki nomplok teramat besar justru memberi Hayes lebih banyak masalah ketimbang kebaikan.

Pada Kamis (15/3/2018), Hayes kembali menjadi buah bibir media. Bukan karena kembali menang lotre tetapi karena hal yang amat berbeda.

Baca juga: Sehari Setelah Menang Lotre Rp 18 Miliar, Pria Thailand Bunuh Diri

Pada hari itu, Hayes mengaku bersalah untuk empat dakwaan perampokan bank yang bisa membuatnya mendekam dalam penjara setidaknya 80 tahun.

Dengan usianya yang kini 55 tahun, kemungkinan besar Hayes akan meninggal dunia dengan status sebagai seorang narapidana.

Tak banyak yang diketahui apa yang terjadi pada Hayes dua puluh tahun terakhir. Namun, di pengadilan terungkap Hayes menjadi pecandu narkoba.

Dan hobi itu tidak murah karena dia harus menghabiskan uang 1.000 dolar AS atau hampir Rp 14 juta sepekan hanya agar tidak "sakaw".

Dia bahkan tidak tinggal di rumah mewah yang seharusnya bisa dia beli dengan uang kemenangannya 20 tahun lalu.

Saat ditangkap polisi, Hayes tinggal sebatang kara di sebuah garasi kumuh di Los Angeles.

Baca juga: Dilema Menang Lotre Rp 7 Triliun, Ungkap Identitas atau Tak Dapat Uang

Bahkan FBI memiliki julukan untuk Hayes yaitu "Bandit Musiman" untuk pria yang telah melakukan setidaknya 10 perampokan bank di California antara April hingga September tahun lalu.

Dalam setiap perampokan, Hayes selalu memberikan catatan kepada kasir bank yang isinya meminta uang tunai dan berjanji tak akan menembak siapapun jika kasir memenuhi permintaannya.

Sebagai perampok bank, Hayes terlihat normal dan sopan. Dia bahkan berdiri tenang dalam antrean nasabah bank selama sembilan menit sebelum mengancam kasir.

Dan setiap kali merampok, Hayes tak pernah meminta uang lebih dari 10.000 dolar AS. Dalam beberapa kesempatan dia berkata uang itu akan digunakan untuk keperluan darurat keluarganya.

September lalu, FBI merilis foto wajah Hayes untuk meminta bantuan informasi dari masyarakat.

Tak sampai sebulan setelah rilis foto itu, FBI menangkap Hayes berdasarkan informasi yang diberikan warga.

Sebagai bagian dari pernyataan bersalahnya, Hayes mengakui merampok empat bank dan berhasil membawa kabur yang 40.000 dolar AS.

Harian LA Daily News mengatakan, Hayes juga harus menyerahkan mobil yang digunakannya dalam merampok kepada negara sebagai bagian dari kesepakatan hukumnya.

Baca juga: Pria Ini 10 Tahun Tinggal di Kolong Jembatan untuk Pecahkan Kode Lotre

"Saya tidak akan menghamburkan uang itu," kata Hayes dua dekade lalu usai memenangkan lotre.

"Saya tahu semua akan berubah. Namun, semua adalah perubahan yang baik. Intinya saya ingin membantu keluarga dan teman yang membutuhkan," tambah dia.

Namun, semua perkataannya tak terbukti. Dan, Hayes kini mendekam di dalam penjara dalam kondisi miskin.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com