Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mugabe: Apa yang Dilakukan kepada Saya adalah Kudeta

Kompas.com - 16/03/2018, 15:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

HARARE, KOMPAS.com - Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe secara resmi muncul ke hadapan publik pasca-kudeta yang menggulingkannya di 14-21 November 2017.

Mengenakan setelan biru langit, Mugabe berkata kalau dia terpaksa mengundurkan diri setelah militer yang memasuki ibu kota Harare dengan kendaraan lapis baja.

"Apa yang dilakukan kepada saya adalah kudeta, meski masyarakat tidak menyebutnya demikian," kata Mugabe dilansir SABC via Sky News Jumat (16/3/2018).

Karena itu, Mugabe menuding jabatan presiden yang diemban Emmerson Mnangagwa ilegal dan tidak sesuai dengan konstitusi.

Pria 94 tahun itu menuturkan, dia tidak membenci suksesornya tersebut. Namun, dia dianggap telah mengkhianati Zimbabwe.

Baca juga : Mugabe Dikabarkan Minta Uang Pensiunnya Dibayar Tunai

"Dia tidak layak duduk di kursi presiden. Dia ilegal. Saya jelas tidak ingin bekerja sama dengannya," kata Mugabe seperti diberitakan Eyewitness News.

Mugabe melanjutkan, dia tidak menyangka bahwa Mnangagwa, sosok yang menjadi sekutu terdekatnya, bakal berubah haluan untuk melawannya.

Pria 94 tahun itu menawarkan diri untuk membantu rakyat Zimbabwe memilih presiden yang layak. Namun, dia harus diundang. Bukan datang secara langsung.

Pernyataan Mugabe menuai respon dari analis lembaga think tank politik dan ekonomi Afrika Selatan, Gideon Chitanga.

Dia berkata, tindakan Mugabe merupakan bentuk intervensi jelang pemilihan presiden di Zimbabwe yang bakal digelar Agustus mendatang.

"Jauh di belakang pemikirannya, saya memperkirakan Mugabe melihat dirinya sebagai bagian dari masalah, namun juga bagian dari solusi," kata Chitanga kepada The Guardian.

Chitanga melanjutkan, pria yang berkuasa di Zimbabwe selama 37 tahun tersebut jelas berusaha untuk menekel Mnangagwa dan mantan partainya, Zanu-PF.

Mugabe bakal memberi jalan kepada Front Nasional Patriotik (NPF), partai baru yang didirikan loyalis Mugabe, Ambrose Mutinhiri.

Baca juga : Ketika Media Zimbabwe Berhenti Gunakan Kata Kamerad ke Mugabe

The Guardian memberitakan, munculnya Mugabe ke hadapan publik besar kemungkinan diatur oleh NPF sendiri.

Namun, kans Mugabe untuk kembali ke tahta presiden Zimbabwe sangat kecil. Hal tersebut dikonfirmasi sendiri oleh yang bersangkutan.

"Saya tidak akan menjadi presiden, tentu saja. Sebab, saat ini saya sudah berusia 94 tahun," kata Mugabe diberitakan oleh ITV.

Sementara itu, kemunculan Mugabe di hadapan publik dan menyebut dia dilengserkan oleh kudeta militer mulai mendapat pembenaran.

Hal tersebut dikatakan oleh pengusaha berusia 40 tahun bernama Munyaradzi Chihota. "Kudeta ini jelas dimaksudkan untuk membentuk negara militer," katanya dilansir AFP.

Chihota menyoroti kabinet Mnangagwa. Antara lain Wakil Presiden Constantino Chiwenga, yang merupakan aktor utama kudeta yang dilakukan militer.

Kemudian Sibusiso Moyo yang duduk sebagai Menteri Luar Negeri. Moyo adalah jenderal yang berbicara di televisi bahwa militer sudah mengepung kediaman Mugabe.

"Situasinya tidak berubah sejak Mugabe tersingkir. Jadi, dia benar soal kalau ini kudeta militer," kata Chihota.

Baca juga : Robert Mugabe Rayakan Ulang Tahun Ke-94 dalam Kesepian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com