Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Tak Kunjung Usai, Ribuan Warga Suriah Lakukan Eksodus Massal

Kompas.com - 16/03/2018, 09:58 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

BEIRUT, KOMPAS.com - Puluhan ribu penduduk, baik pria, perempuan, dan anak-anak berjalan kaki dan naik truk dari wilayah kantong yang terkepung oleh dua kubu yang berperang.

Pada Kamis (15/3/2018), mereka melarikan diri dari bom-bom yang diledakan oleh militer Suriah di Damaskus dan tentara Turki di sebelah utara negara tersebut.

Eksodus massal dalam waktu sehari ini merupakan yang terbesar sejak awal serangan ke Ghouta.

Di dekat Damaskus, pasukan pemerintah Suriah berhasil masuk ke salah satu benteng oposisi terbesar, di mana sekitar 400.000 warga sipil berada di sana.

Baca juga : Upaya Tentara Suriah Rebut Ghouta Timur dari Pemberontak

Sejak pertengahan Februari 2018, pasukan Suriah telah menargetkan wilayah Ghouta Timur dengan serangan udara yang terkadang disertai gas beracun.

Selama akhir pekan lalu, pasukan Suriah telah membagi daerah kantong tersebut menjadi tiga sektor, Douma dan kota-kota sekitarnya di wilayah utara, Harasta di wilayah barat, dan wilayah lainnya di selatan.

Seperti diketahui, pemerintah Suriah telah menggelar serangan militer berskala besar sejak bulan lalu untuk merebut kembali Ghouta Timur, yang terletak di dekat Damaskus.

Mulai Rabu (14/3/2018) malam, serangan granat dan udara yang intens membuka jalan di Hamouria, Ghouta Timur, sebuah kota di selatan daerah kantong yang terisolasi.

Hal itu menjadi pemicu eksodus sekitar 10.000 warga sipil di Hamouria dan kota-kota terdekat lainnya.

Mereka membawa tikar dan barang-barang keperluan sehingga memenuhi koper. Beberapa orang terlihat mendorong sepeda dengan tumpukan barang.

Sementara, seorang gembala nampak membawa kawanan domba dan ternaknya.

Baca juga : Korea Utara Diduga Bangun Pangkalan Bawah Tanah di Suriah

Lembaga Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan hampir 20.000 orang mengungsi dari daerah kantong dalam 24 jam, sebelum eksodus massal berhenti pada Kamis (15/3/2018) malam.

PBB berupaya untuk menentukan berapa banyak orang yang telah meninggalkan daerah kantong.

"PBB belum mengamati evakuasi tersebut, namun mengunjungi lokasi penampungan di mana beberapa pengungsi telah tiba," kata juru bicara PBB, seperti dilansir dari AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com