Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Hanya Izinkan 374 Pengungsi Rohingya untuk Dipulangkan

Kompas.com - 15/03/2018, 22:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Otoritas Myanmar hanya memverifikasi sebanyak 374 nama pengungsi Rohingya dalam proses pemulangan dari Bangladesh.

Jumlah tersebut jauh di bawah nama-nama yang diajukan pemerintah Bangladesh, yakni sebanyak 8.032 nama.

Sekretaris Kementerian Luar Negeri Myanmar, Myint Thu, dalam konferensi pers di ibu kota menyampaikan, pihaknya telah memeriksa seluruh dokumen yang diserahkan oleh Bangladesh pada Februari lalu.

"Tapi dari 8.032 dokumen pengungsi yang diserahkan, kami hanya memverifikasi sebanyak 374 pengungsi."

Baca juga: PBB Butuh Dana Rp 13 Triliun untuk Pengungsi Rohingya di Bangladesh

"Dengan ini, sebanyak 374 pengungsi itu akan menjadi gelombang pertama dalam proses pemulangan. Mereka dapat kembali jika mereka telah siap dan merasa nyaman," kata Myint Thu, dilansir Reuters.com.

Pemerintah Myanmar menambahkan, pihaknya tidak dapat memastikan apakah sisa pengungsi lainnya sebelumnya benar tinggal di negara tersebut karena beberapa dokumen yang tidak menyertakan foto diri maupun sidik jari.

Petugas verifikasi justru mengaku menemukan tiga "teroris" yang turut dalam dokumen yang diusulkan Bangladesh.

Mendapat hasil verifikasi yang jauh dari harapan, pejabat di Bangladesh menyatakan mulai meragukan kesediaan Myanmar untuk menerima kembali para pengungsi Rohingya.

Komisaris Bantuan dan Rehabilitasi Pengungsi Bangladesh, Abul Kalam, mengaku belum dapat berkomentar lebih lanjut karena belum menerima tanggapan dari Myanmar.

Namun dirinya mempertanyakan alasan jumlah pengungsi yang lolos verifikasi sangat sedikit dibandingkan daftar yang diajukan pemerintahannya.

"Kalau memang dokumen yang kami serahkan salah, bagaimana 300 orang itu bisa dinyatakan lolos verifikasi," ujarnya.

Baca juga: Militer Myanmar Diduga Bangun Markas di Tanah Etnis Rohingya

Kesepakatan pemulangan pengungsi Rohingya dicapai kedua pemerintahan sejak November lalu dan seharusnya sudah dimulai sejak akhir Januari.

Akan tetapi proses pemulangan tertunda karena masih dilakukannya persiapan dan tahap verifikasi dokumen pengungsi, serta menyiapkan lokasi penampungan sementara di Myanmar.

Banyak pihak mulai menyangsikan kesediaan Myanmar dalam menerima kembali para etnis Rohingya, bahkan menyebut mereka sengaja melakukan genosida dan pembersihan etnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com