Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Takut Jadi Target Serangan Rusia Selanjutnya

Kompas.com - 15/03/2018, 20:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Sergey Kapchuk melarikan diri dari Rusia 10 tahun yang lalu ketika dia mempunyai usaha pabrik metal, dan terpilih sebagai anggota senat.

Otoritas Rusia menuduh Kapchuk melakukan aksi penipuan dengan menggunakan jabatannya sebagai anggota senat.

Kapchuk kemudian kabur ke Inggris, dan mengasingkan diri di sana, sehingga membuat Rusia memasukkannya ke dalam daftar pencarian orang.

Diberitakan Daily Mirror Kamis (15/3/2018), awalnya Kapchuk siap untuk pulang ke Neger "Beruang Merah".

Namun, niat tersebut berubah setelah dia mendengar dua peristiwa dalam dua pekan terakhir.

Baca juga : Mantan Agen Ganda Rusia Kritis Setelah Terkena Zat Tak Dikenal

Yang pertama, mantan agen ganda bernama Sergei Skripal dan putrinya Yulia, tengah berada dalam kondisi kritis setelah mereka diduga terkena racun saraf.

Kemudian yang kedua, pengusaha Rusia lain bernama Nikola Glushkov, yang menempati peringkat puncak daftar tersebut, ditemukan tewas Senin (12/3/2018).

Sky News melaporkan, kini Kapchuk merasa bahwa hidupnya sedang terancam. "Semua orang bertanya apakah saya khawatir. Tentu saja!" kata Kapchuk.

Dalam wawancaranya dengan TV Rain, Kapchuk tampak ditemani dua pria bersetelan dan berkacamata hitam.

"Saya tidak tahu siapa yang bakal menjadi target berikutnya. Sangat menakutkan. Karena itu, mereka bersama saya," beber Kapchuk.

Pria 45 tahun itu menolak menjawab apakah dua pria tersebut merupakan perlindungan yang ditawarkan oleh Inggris.

Pernyataan Kapchuk tersebbut merupakan bagian dari tensi hubungan antara Inggris dan Rusia yang tengah memanas.

Inggris menuduh Rusia menjadi pelaku serangan terhadap Skripal dan putrinya. Apalagi, racun saraf yang ditemukan berjenis Novichok.'

Novichok adalah racun saraf level militer terkuat yang dikembangkan di era Uni Soviet pada 1970-an.

Inggris kemudian mengumumkan pengusiran terhadap 23 diplomat Rusia setelah mereka tidak menggubris ultimatum yang diajukan Inggris.

Rusia kemudian melakukan langkah balasan dengan menyatakan bakal segera melakukan hal serupa terhadap diplomat Inggris.

Baca juga : Inggris Umumkan Usir 23 Diplomat Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com