Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Tentara Inggris Bakal Divaksin Antraks

Kompas.com - 15/03/2018, 12:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

LONDON, KOMPAS.com - Kasus serangan terhadap mantan agen ganda Rusia membuat Inggris meningkatkan kewaspadaan akan serangan senjata kimia lain di masa depan.

Menteri Pertahanan Gavin Williamson menyatakan, Inggris bakal menginvestasikan 48 juta poundsterling Inggris, sekitar Rp 922,4 miliar.

Dana tersebut bakal dipakai untuk mengembangkan vaksin paling canggih di Pusat Pertahanan Senjata Kimia di Porton Down.

Diwartakan Sky News Kamis (15/3/2018), vaksin yang bakal dikembangkan oleh Inggris adalah vaksin untuk antraks.

Vaksin tersebut bakal diberikan kepada ribuan personel aktif militer Negeri Ratu Elizabeth.

Baca juga : Inggris Umumkan Usir 23 Diplomat Rusia

"Kami paham bahwa serangan senjata kimia tidak hanya dari Rusia. Jika kami meragukannya, kami tinggal melihat contoh serangan mereka di Salisbury," tutur Williamson.

Salisbury yang dimaksud Williamson adalah serangan terhadap Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, pada 4 Maret lalu.

Dalam tubuh mereka, ditemukan Novichok, racun saraf paling mematikan di dunia yang dikembangkan di era Uni Soviet 1970-an.

Pernyataan Williamson terjadi setelah Perdana Menteri Theresa May mengumumkan tindakan terhadap Rusia yang dituding sebagai pelaku serangan kepada Skripal.

Keputusan Williamson langsung disambut baik oleh mantan perwira resimen kimia, biologi, radiologi, dan nuklir (CBRN), Hamish de-Bretton Gordon.

Dalam pandangan Gordon, CBRN menjadi sektor di militer yang merasa "dianaktirikan" dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini merupakan reaksi cepat, dan memang kami diharuskan membuat mekanisme pertahanan untuk melindungi diri kami di masa depan," kata Gordon.

Baca juga : Rusia Tak Gubris Ultimatum Inggris

Antraks, lanjut Gordon, bakal menjadi program pertama mengingat senjata kimi tersebut sangat berbahaya awal 2000-an.

Kabar serangan menggunakan antraks yang diketahui dunia terjadi di Amerika Serikat (AS), September 2001 silam.

Saat itu, lima orang tewas, dan 17 lainnya di perusahaan media maupun kantor Kongres AS terinfeksi antraks yang dibawa lewat surat misterius.

Sebelumnya, May mengumumkan bakal mengusir 23 diplomat Rusia, dan memberi mereka satu pekan untuk keluar dari Inggris.

Langkah itu dilakukan setelah mereka diidentifikasi sebagai agen rahasia yang menyusup lewat kedutaan besar di London.

May melakukannya setelah Rusia tidak memberikan penjelasan terkait tuduhan mereka meracuni Skripal hingga Selasa (13/3/2018).

Baca juga : Menlu Rusia: Kami Tidak Bersalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com