Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Catatkan Rekor Belanja Kendaraan Tempur Terbesar

Kompas.com - 14/03/2018, 23:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Angkatan Darat Australia membuat sejarah baru dalam belanja kendaraan tempur dengan mencatatkan nilai hingga 5 miliar dolar (sekitar Rp 50 triliun).

Kontraktor asal Jerman, Rheinmetall, direncanakan akan membangun 211 kendaraan lapis baja ringan di fasilitas baru yang berada di Kota Ipswich, sebelah barat Brisbane.

Pemerintah Federal memperkirakan proyek ini akan menciptakan 330 lapangan pekerjaan di negara bagian Queensland, dengan 170 posisi di Victoria dan 140 lainnya di New South Wales.

"Perusahaan Australia di Victoria dan Queensland menjadi pemenang besar, begitu juga di negara bagian lainnya," kata Menteri Industri Pertahanan Christopher Pyne.

Baca juga: Jumlah Penerbangan Indonesia-Australia Akan Ditambah

"Dan yang terpenting kami menyiapkan kemampuan yang dibutuhkan Angkatan Bersenjata (ADF) sebagai tentara modern untuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi di masa depan," ujarnya.

"Angkatan Darat akan mendapatkan kendaraan yang sangat mematikan dan terlindungi untuk menjaga tentara kita," katanya.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengumumkan kontrak proyek ini di markas Angkatan Darat Enoggera di Brisbane, pada Rabu (14/3/2018) pagi.

"Ini menyangkut keamanan Australia. Namun bukan semata-mata kemampuan dalam arti militer," ujar PM Turnbull.

"Yaitu memastikan bahwa kita memiliki untuk pertama kalinya, industri pertahanan nasional yang berdaulat dan terintegrasi sepenuhnya," paparnya.

Menteri Pertahanan Marise Payne mengatakan kendaraan lapis baja yang terpilih telah melalui pengujian ketat.

Sementara untuk pengadaan dan pemeliharaan kendaraan tempur ini diperkirakan menelan biaya 15,7 miliar dolar (lebih dari Rp 150 triliun).

Baca juga: Mengurai Potensi Konflik Indonesia-Australia di Bidang Pertahanan

Pemerintah mengatakan, ini menjadi rekor belanja terbesar untuk angkatan darat Australia.

"Di tahun-tahun sebelumnya, kita membeli kendaraan dari luar negeri dan mengimpornya ke negara ini," kata Pyne.

Kendaraan tempur baru tersebut diharapkan dapat bertahan selama 30 tahun dan akan digunakan untuk pemeliharaan perdamaian dan operasi dengan ancaman tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com