LONDON, KOMPAS.com - Batas waktu ultimatum yang ditetapkan Inggris kepada Rusia pada Selasa (13/3/2018) telah berakhir.
Ultimatum ditetapkan setelah Inggris menuduh Moskwa menjadi dalang serangan mantan agen ganda bernama Sergei Skripal (4/3/2018).
London menetapkan batas waktu hingga Selasa tengah malam kepada Rusia untuk memberikan penjelasan atas tudingan itu.
Diberitakan Sky News Rabu (14/3/2018), Rusia melalui Kedutaan Besar di London mengumumkan tidak akan menghiraukan ultimatum tersebut.
Dalam keterangan resmi, mereka menegaskan tidak akan memberi penjelasan apapun sebelum Inggris menyerahkan sampel senyawa kimia yang ditemukan di tubuh Skripal.
Baca juga : Mantan Agen Ganda Rusia Kritis Setelah Terkena Zat Tak Dikenal
Kedubes Rusia berkata, Inggris seharusnya mematuhi Konvensi Senjata Kimia (CWC) di mana terdapat aturan harus menggelar investigasi gabungan.
"Moskwa siap jika diminta untuk melakukan penyelidikan bersama Inggris," kata Kedubes Rusia.
Rusia melalui kedubesnya melanjutkan, mereka tidak takut jika Inggris bakal melakukan aksi pembalasan, termasuk di dalamnya memberi sanksi.
"Setiap aksi atau ancaman yang ditujukan kepada Rusia bakal kami tanggapi. Inggris seharusnya paham akan hal itu," kata Rusia.
Sebelumnya, Skripal dan putrinya Yulia ditemukan tak sadarkan diri pada sebuah bangku di Salisbury, 4 Maret lalu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan