Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Duga Perusahaan Singapura Kirim Barang Mewah ke Korut

Kompas.com - 13/03/2018, 20:24 WIB
Ervan Hardoko

Editor

NEW YORK, KOMPAS.com - Sebuah bocoran draf laporan PBB mengklaim dua perusahaan Singapura telah melanggar sanksi PBB dengan memasok barang-barang mewah ke Korea Utara.

Pemerintah Singapura menyatakan, telah mengetahui kasus ini dan sudah melakukan penyelidikan terhadap potensi pelanggaran berdasarkan "informasi kredibel".

Melalui beragam sanksi selama dua tahun terakhir, PBB dan beberapa negara di dunia menghukum Korea Utara terkait uji coba nuklir dan peluncuran roket.

Di antara sanksi yang diterapkan adalah larangan penjualan barang mewah ke Korut. Baik PBB maupun Singapura memberlakukan sanksi tersebut.

Baca juga : PBB: Masalah HAM Harus Dibahas dalam Pertemuan dengan Korea Utara

Namun, dengan munculnya dugaan dua perusahaan Singapura memasok barang mewah ke Korut, sejumlah analis mempertanyakan seberapa luas pelanggaran semacam itu terjadi di Asia.

Siapa yang disebut dalam laporan PBB?

Bocoran laporan PBB menyoroti dua perusahaan asal Singapura yaitu OCN dan T Specialist. Kedua perusahaan itu bernaung di bawah satu payung dan dengan direktur yang sama.

Kedua perusahaan itu disebut memasok berbagai barang mewah ke Korut, termasuk minuman anggur dan minuman beralkohol pada Juli 2017.

Laporan PBB mengklaim bahwa antara 2011 hingga 2014 terdapat transaksi bernilai lebih dari 2 juta dolar AS (Rp 27,5 miliar) yang ditengarai sebagai pembayaran barang yang dikirim ke Korut.

Uang tersebut mengalir dari rekening yang dibuat OCN dan T Specialist di bank Korut, Daedong Credit Bank, ke rekening bank T Specialist di Singapura.

Kedua perusahaan itu juga dituding punya "keterikatan kuat dan lama", termasuk kepemilikan, dengan Ryugyong Commercial Bank, yang masuk ke dalam daftar sanksi AS pada 2017.

Baik OCN maupun T Specialist membantah melakukan kesalahan.

Baca juga : Jepang Siap Bayar Rp 38 M untuk Danai Inspeksi Nuklir Korea Utara

Kepada PBB, T Specialist mengaku dana di rekening bank Korut tidak berasal dari pemerintah Korut, tapi sebuah perusahaan yang terdaftar di Hong Kong. Adapun uang yang mengalir di rekening perusahaan itu berkaitan dengan penjualan sebelum 2012.

Soal tudingan keterikatan dengan Ryugyong Commercial Bank, kedua perusahaan itu juga menepisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com