Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Paus Fransiskus Resmi Pimpin Gereja Katolik

Kompas.com - 13/03/2018, 17:59 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Hari ini lima tahun lalu Jorge Mario Bergoglio, Uskup Agung Buenos Aires terpilih menjadi Paus ke-266 dengan mengambil nama Fransiskus.

Paus Fransiskus menggantikan pendahulunya Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri dengan alasan usia dan kesehatan yang menurun.

Fransiskus menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Selatan sekaligus anggota Ordo Jesuit pertama yang terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik sedunia.

Bergoglio, anak imigran Italia di Argentina itu lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936.

Baca juga : Erdogan Bakal Temui Paus Fransiskus untuk Bicarakan Yerusalem

Setelah lulus SMA, Bergoglio dia sempat bekerja di perusahaan produsen makanan tetapi mulai  merasakan panggilan untuk berkarya di gereja.

Saat dia berusia 21 gtahun, Bergoglio menderita pneumonia yang membuat sebagian dari paru-paru kanannya harus diangkat.

Pada 1958, Bergoglio masuk sekolah calon imam Jesuit sebelum menekuni ilmu humanisme di Santiago, Chile.

Setelah lulus kuliah, dia mengajar ilmu sastra dan psikologi di sebuah sekolah sambil mengejar gelar teologinya.

Pada 1969, Bergoglio ditahbiskan menjadi imam dan resmi bergabung dengan Ordo Jesuit pada 1973 dan menajdi pemimpin provinsi Jesuit Argentina pada 1973-1979.

Di saat dia memimpin Jesuit di Argentina, terjadi kudeta militer pada 1976 yang dimpimpin Letnan Jenderal Jorge Rafael Videla.

Di masa itu pecah apa yang disebut sebagai Perang Kotor (1976-1983), sebuah kampanye yang dilakukan junta militer untuk membersihkan kelompok kiri dan kelompok lain yang diduga melakukan tindakan subversif.

Di masa itu, diperkirakan 10.000 hingga 30.000 orang hilang diduga kuat diculik, disiksa, dan dibunuh tentara serta kepolisian.

Pada 1976, dua pastor Jesuit yang melayani warga miskin tiba-tiba menghilang. Mereka kemudian ditemukan masih hidup tapi dalam kondisi menyedihkan lima bulan kemudian.

Baca juga : Paus Fransiskus Utus Ahli Selidiki Kasus Pelecehan Seksual di Chile

Insiden ini membuat Bergoglio dikecam. Dia dianggap gagal melindungi para pastor Jesuit dan beberapa orang menuduh Bergoglio sengaja menyerahkan mereka ke tentara.

Namun, sebagian lain menerima pengakuan Bergoglio yang mengatakan secara diam-diam dia terus membujuk pemerintah agar membebaskan keduanya.

Pada 1992, Bergoglio ditunjuk menjadi uskup pembantu di Buenos Aires sebelum diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998 lalu menjadi kardinal pada 2001.

Di masa krisis ekonomi Argentina yang mencapai puncaknya pada 2002, Bergoglio mendapatkan reputasi sebagai sosok bersahaja, memilih tinggal di apartemen sederhana bukan di kediaman resmi uskup agung, dan bepergian menggunakan transportasi publik atau berjalan kaki.

Pandangan teologinya yang konservatif kerap membuatnya kerap berseberangan dengan pemerintahan Argentina di bawah Presiden Nestor Kirchner (2003-2007) yang dilanjutkan istrinya, Cristina Fernandez de Kirchner.

Bergoglio dikenal sebagai pengkritik keras inisiatif sosial yang dilakukan Cristina Fernandez termasuk soal legalisasi pernikahan sesama jenis kelamin pada 2010.

Kritikan itu membuat Cristina menyebut Bergoglio sebagai ekstremis sayap kanan dan pendukung kediktatoran Jenderal Videla.

Pada Februari 2013, Paus Benediktus XVI mengundurkan diri karena usia tua dan masalah kesehatan yang terus menurun.

Alhasil, Vatikan menggelar sidang konklaf pada awal Maret untuk memilih Paus yang baru dengan harapan pengganti Benediktus sudah bisa terpilih sebelum liburan Paskah.

Akhirnya setelah lima putaran pemungutan suara Bergoglio terpilih menjadi pemimpin baru Gereja Katolik sedunia.

Baca juga : Pakai Kisah Tipuan Ular ke Hawa, Paus Fransiskus Soroti Berita Palsu

Dia kemudian memilih nama Fransiskus untuk menghormati St Fransiskus dari Assisi (1182-1226) yang dikenal sangat melayani orang miskin.

Nama itu juga dipilih untuk mengenang St Fransiskus Xavier (1506-1552) salah seorang pendiri Ordo Jesuit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com