Pada 1992, Bergoglio ditunjuk menjadi uskup pembantu di Buenos Aires sebelum diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998 lalu menjadi kardinal pada 2001.
Di masa krisis ekonomi Argentina yang mencapai puncaknya pada 2002, Bergoglio mendapatkan reputasi sebagai sosok bersahaja, memilih tinggal di apartemen sederhana bukan di kediaman resmi uskup agung, dan bepergian menggunakan transportasi publik atau berjalan kaki.
Pandangan teologinya yang konservatif kerap membuatnya kerap berseberangan dengan pemerintahan Argentina di bawah Presiden Nestor Kirchner (2003-2007) yang dilanjutkan istrinya, Cristina Fernandez de Kirchner.
Bergoglio dikenal sebagai pengkritik keras inisiatif sosial yang dilakukan Cristina Fernandez termasuk soal legalisasi pernikahan sesama jenis kelamin pada 2010.
Kritikan itu membuat Cristina menyebut Bergoglio sebagai ekstremis sayap kanan dan pendukung kediktatoran Jenderal Videla.
Pada Februari 2013, Paus Benediktus XVI mengundurkan diri karena usia tua dan masalah kesehatan yang terus menurun.
Alhasil, Vatikan menggelar sidang konklaf pada awal Maret untuk memilih Paus yang baru dengan harapan pengganti Benediktus sudah bisa terpilih sebelum liburan Paskah.
Akhirnya setelah lima putaran pemungutan suara Bergoglio terpilih menjadi pemimpin baru Gereja Katolik sedunia.
Baca juga : Pakai Kisah Tipuan Ular ke Hawa, Paus Fransiskus Soroti Berita Palsu
Dia kemudian memilih nama Fransiskus untuk menghormati St Fransiskus dari Assisi (1182-1226) yang dikenal sangat melayani orang miskin.
Nama itu juga dipilih untuk mengenang St Fransiskus Xavier (1506-1552) salah seorang pendiri Ordo Jesuit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.