Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal "Hoes Hoin", 55 Anggota Marinir AS Diadili

Kompas.com - 12/03/2018, 20:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Merebaknya skandal penyebaran foto bugil prajurit wanita Amerika Serikat (AS) membuat Korps Marinir dan Angkatan Laut mengambil sikap tegas.

Situs Task and Purpose pekan lalu (19/3/2018) memberitakan, sebanyak 55 anggota Marinir diadili dengan dakwaan penyalahgunaan media sosial berkaitan dengan Skandal Hoes Hoin.

Juru Bicara Korps Marinir, Mayor Brian Block memberikan rincian, enam di antaranya menjalani pengadilan militer khusus.

Satu menghadapi pengadilan militer cepat, enam dibebastugaskan, 15 orang mendapat hukuman non-yudisial, dan 27 orang mendapat hukuman administratif.

"Kasus ini terjadi di laman Facebook, sehingga penyelidikannya adalah penyalahgunaan media sosial," kata Block.

Baca juga : Skandal Hoes Hoin, Tersebarnya Ratusan Foto Bugil Tentara Perempuan AS

Selain itu, Marinir juga meminta bantuan Dinas Penyelidikan Kriminal Angkatan Laut untuk menginvestigasi apakah ada foto bugil lain yang tersebar di media sosial.

Komandan Korps Marinir, Jenderal Robert Neller dalam video pernyataan seperti dikutip Military.com berkata, setiap prajurit tidak boleh melakukan pelecehan terhadap rekan seprofesi mereka.

Sebelumnya, Vice News mempaparkan adanya sebuah akun Dropbox rahasia yang dipakai untuk menyebarkan foto-foto bugil tentara perempuan AS.

Dalam folder Dropbox yang bernama "Hoes Hoin", ada 267 gambar secara keseluruhan dan tiga subfolder untuk kategori perempuan tertentu.

Beberapa foto memperlihatkan para tentara perempuan menunjukkan tanda pengenal dan seragam mereka.

Sebagian foto menampilkan perempuan mengenakan pakaian militer. Terdapat juga beberapa swafoto dan gambar yang diambil oleh orang lain.

Tautan Dropbox tersebut pertama kali muncul sekitar dua pekan lalu di grup Facebook yang eksklusif bernama Blame Marines United (Non-Butthurt Edition). Sekitar 400 anggota masuk dalam grup Blame Marines United.

Facebook telah menutup grup tersebut setelah seorang veteran Korps Marinir, Erin Kirk Cuomo, melaporkan adanya aktivitas tersebut.

Cuomo yang juga menjadi salah satu pendiri #NotinmyMarineCorps, sebuah kelompok advokasi, kecewa dengan kegagalan militer mengidentifikasi dan menutup grup tersebut.

Ini merupakan kedua kalinya Marinir AS berurusan dengan skandal foto telanjang.

Tahun lalu, laporan Pusat Investigasi AS mengungkapkan kasus kelompok rahasia Facebook bernama Marinir United. Grup ini memiliki lebih dari 30.000 anggota.

Ratusan hingga ribuan gambar telanjang dibagikan yang membuat Kongres harus mengeluarkan undang-undang tentang penyebaran gambar intim yang tidak pantas pada Desember 2017.

Tindakan membagikan dan menyebarkan gambar tersebut menjadi tindakan pidana. Pelaku dapat dikenai hukuman militer dan dikeluarkan dengan tidak hormat.

Baca juga : Menstruasi Terhenti dan Perkosaan Jadi Kondisi Tentara Perempuan Korut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com