Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa China di Luar Negeri: Xi Jinping Bukan Presiden Kami

Kompas.com - 12/03/2018, 16:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,SBS News

CANBERRA, KOMPAS.com - Palu sudah diketok. Kongres Rakyat China telah memutuskan untuk mencabut masa jabatan presiden.

Pencabutan yang dilakukan Minggu (11/3/2018) tersebut memberi jalan kepada Xi Jinping untuk berkuasa di China tanpa batas waktu.

Sebuah langkah yang bagi pendukung Xi sangat penting demi pemberantasan korupsi, namun mendapat penolakan dari mahasiswa Negeri "Panda" yang tengah menimba ilmu di luar negeri.

Mereka memutuskan menyebarkan poster berisi gambar Xi disertai kalimat Xi's Not My President (Xi Bukan Presiden Saya).

Salah satunya terjadi di Universitas Nasional Australia, Canberra. Mahasiswa bernama Wu Lebao menempelkan poster dalam bahasa Mandarin dan Inggris.

Baca juga : Kebangkitan Xi Jinping, Ketika Nostalgia Kekaisaran Menyihir Asia Tenggara

Dilansir BBC Senin (12/3/2018), Wu menempelkan poster tersebut dengan harapan memberi pencerahan kepada rekan-rekan satu negaranya.

"Sejak pertama berkuasa, Xi sudah menampilkan diri sebagai sosok diktator. Pencabutan itu bakal memberikan perubahan yang sangat besar di China," kata Wu.

Presiden China, Xi Jinping, bertepuk tangan dalam pembukaan Kongres Rakyat China di Beijing Senin (5/3/2018).EPA via BBC Indonesia Presiden China, Xi Jinping, bertepuk tangan dalam pembukaan Kongres Rakyat China di Beijing Senin (5/3/2018).

Selain di Canberra, poster dengan tulisan sama juga dijumpai di Universitas Curtin di Perth, maupun Monash University di Melbourne.

Namun, pelajar China yang lain di Australia mengaku tidak tahu akan adanya kampanye penolakan terhadap Xi.

Mereka berkata, isu tersebut memang sangat sensitif. Tetapi, mereka membahasnya sebagai bentuk candaan. "Kebanyakan dari kami tidak peduli," kata mahasiswa yang namanya tidak ingin dipublikasikan.

Baca juga : Parlemen China Setujui Amandemen, Xi Bisa Jadi Presiden Seumur Hidup

Dimulai dari AS
Gerakan penolakan terhadap pemimpin 64 tahun tersebut berawal dari Universitas California di San Diego, Amerika Serikat (AS) pada 1 Maret lalu.

Dilaporkan Foreign Policy via SBS News, gerakan #NotMyPresident mulai menyebar di New York dan Columbia, hingga merambah ke luar AS.

Selain Australia, pelajar China di Kanada, Belanda, Hong Kong, Inggris, maupun Perancis juga melakukan langkah serupa.

Selain itu, muncul akun Twitter bernama Xi's Not My President, dan melaporkan keberadaan poster-poster yang ditempelkan di berbagai negara.

Penggagas kampanye berkata, mereka marah dengan propaganda bahwa Xi bertahan sebagai presiden seumur hidup merupakan "permintaan seluruh rakyat China".

Baca juga : Demi Pemberantasan Korupsi, Batas Jabatan Presiden China Dicabut

Halaman:
Sumber BBC,SBS News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com