Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan dengan AS, Korut Belum Memberi Respons

Kompas.com - 12/03/2018, 14:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,Yonhap

SEOUL, KOMPAS.com — Persetujuan Amerika Serikat (AS) untuk menggelar perundingan dengan Korea Utara (Korut) mengejutkan banyak kalangan.

Bahkan, Korut tampaknya juga tidak menyangka ajakannya bakal diterima secara langsung oleh Presiden Donald Trump.

Hal itu terlihat dari belum adanya respons yang dilayangkan Pyongyang terkait kapan waktu dan tempat digelarnya perundingan tersebut.

Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Baik Ta Hyun berkata, Korut masih belum menunjukkan pernyataan resmi.

"Utara tampaknya masih butuh waktu untuk melakukan pendekatan hati-hati akan adanya dua pertemuan (dengan Korsel dan AS)," kata Baik diwartakan Yonhap, Senin (12/3/2018).

Baca juga: Direktur CIA Sebut AS Tidak Akan Beri Kelonggaran ke Korut

Andray Abrahamian, peneliti Forum Pasifik CSIS, berkata, Korut pasti sedikit bingung akan pesan apa yang disampaikan Utusan Khusus Korsel, Chung Eui Yong.

Chung terbang ke Washington untuk bertemu dengan Trump dan melaporkan hasil kunjungannya dari Pyongyang, Senin (5/3/2018).

"Saya rasa, Korut perlu melihat pesan seperti apa yang sampai ke Gedung Putih. Jadi, segalanya harus diluruskan sebelum mengumumkannya kepada publik," kata Abrahamian kepada BBC.

Baik melanjutkan, Korsel mulai membentuk komite untuk mempersiapkan Konferensi Tingkat Tinggi Antar-Korea meski Korut dan Korsel belum merundingkannya secara langsung.

Terakhir kali kedua negara menggelar pertemuan tingkat tinggi adalah pada 2000 dan 2007.

Sebelumnya, Trump menyetujui ajakan Korut untuk bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un di meja perundingan.

Pertemuan yang diagendakan terjadi pada akhir Mei mendatang itu bakal membahas denuklirisasi yang dilakukan negara komunis tersebut.

Pertemuan tersebut, jika benar-benar terealisasi, merupakan momen yang sangat bersejarah bagi kedua negara.

Sebab, selama ini, belum pernah ada Presiden AS aktif yang berhasil bertemu empat mata dengan pemimpin Korut.

Namun, sejumlah kalangan sedikit pesimistis bahwa Trump bakal mendapatkan hasil positif jika bertemu dengan Kim.

Sebabnya, Chung menyatakan kalau sebagai ganti denuklirisasi, Korut meminta "ancaman" terhadap negaranya dihentikan.

Ancaman yang dimaksud adalah AS harus menarik seluruh pasukannya dari Korsel dan mencabut sistem pertahanan udara yang ditempatkan di sekitar Semenanjung Korea.

Baca juga: Korsel dan Korut Bakal Gelar Konferensi Tingkat Tinggi April

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,Yonhap
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com