Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Mengaku Sempat Instruksikan Tembak Pesawat Penumpang Turki

Kompas.com - 12/03/2018, 14:17 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku pernah memerintahkan untuk menembak jatuh pesawat penumpang Turki pada 2014 lalu, tepat sebelum dilangsungkannya upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Sochi.

Hal tersebut diakui Putin dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter yang disiarkan di Rusia.

Saat itu sebuah pesawat penumpang tipe Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Pegasus Airlines Turki yang membawa 110 penumpang berangkat dari Kharkiv di Ukraina menuju kota Istanbul, Turki.

Namun di tengah penerbangan, pilot pesawat tersebut melaporkan ada seorang penumpang yang mengaku membawa bom dan menuntut agar pesawat dialihkan ke Sochi.

Baca juga: Dugaan Pembunuhan Mantan Agen Rusia, Polisi Inggris Periksa 240 Saksi

Informasi tersebut lantas dilaporkan ke Presiden Putin yang kemudian sempat berdiskusi dengan aparat keamanan untuk menentukan langkah penanganan.

"Saya diberi tahu bahwa sebuah pesawat penumpang dari Ukraina menuju Istanbul tengah dibajak dan menuntut pendaratan di Sochi," kata presiden dalam dokumenter berjudul "Putin" tersebut.

Pihak keamanan kemudian memberitahu bahwa prosedur standar dalam situasi darurat tersebut adalah dengan menembak jatuh pesawat yang menjadi ancaman.

"Saya pun mengatakan pada mereka, 'Bertindak sesuai dengan rencana'," kata Putin melanjutkan.

Ketika itu di Sochi sedang dilakukan persiapan menjelang upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2014 dan ada sekitar 40.000 orang tengah berada di dalam kota.

Tetapi hanya berselang beberapa menit kemudian, Putin kembali mendapat informasi jika ancaman bom di pesawat tidak benar dan penumpang yang mengaku membawa bom ternyata dalam kondisi mabuk.

Putin pun segera kembali menginstruksikan untuk membatalkan tembakan ke arah pesawat tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov membenarkan kisah yang disampaikan presiden dalam film dokumenter itu.

Baca juga: Putin Mengaku Tak Follow Trump di Twitter

Peskov mengatakan, insiden tersebut terjadi hanya beberapa pekan usai kerusuhan di Ukraina, yang berujung pada penggulingan presiden pro-Rusia, Viktor Yanukovich.

Tahun ini, Rusia juga tengah disibukkan dengan sejumlah agenda besar. Selain pemilihan presiden yang akan dilangsungkan pada 18 Maret mendatang, negara tersebut juga menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com