Dia berencana membuat garam di pantai tetapi polisi berusaha menggagalkan upaya itu dengan menghancurkan garam yang sudah jadi dengan membuang garam itu ke lumpur.
Baca juga : Surat Mahatma Gandhi tentang Yesus Dijual
Meski demikian, Gandhi tetap tak melawan dengan kekerasan. Dia mengambil garam yang dibuang itu dan dengan cara itu Gandhi menunjukkan perlawanannya.
Langkah Gandhi itu kemudian ditiru ribuan orang yang mengikutinya. Dan di kota-kota pesisir seoerti Mumbai dan Karachi para pejuang kemerdekaan India memimpin warga membuat garam.
Perlawanan tanpa kekerasan pecah di seluruh India dan dalam waktu singkat melibatkan jutaan warga negeri itu.
Alhasil, pemerintah kolonial menangkap lebih dari 60.000 orang. Gandhi sendiri ditangkap pada 5 Mei 1930, tetapi satyagraha terlanjur pecah dan terus berlanjut meski Gandhi dipenjara.
Pada 21 Mei 1930, penyair Sarojini Baidi memimpin 2.500 orang berjalan menuju tambang garam Dharasana sekitar 241 kilometer sebelah utara Mumbai.
Di tengah jalan beberapa ratus polisi mencegat rombongan itu dan memukuli warga yang sedang melakukan aksi damai.
Insiden itu direkam jurnalis AS Webb Miller yang kemudian memberitakannya. Kabar itu lalu memicu protes dunia internasional terhadap kebijakan Inggris di India.
Pada Januari 1931, Gandhi dibebaskan dari penjara. Dia kemudian bertemu dengan Lord Irwin, raja muda India.
Hasil pertemuan itu, Gandhi bersedia menghentikan satyagraha dengan imbalan peran negosiasi yang adil dalam konferensi untuk menentukan masa depan India yang digelar di London.
Pada Agustus, Gandhi berangkat ke konferensi itu sebagai satu-satunya perwakilan dari Kongres Nasional India.
Baca juga : Menelusuri Jejak Gandhi di Durban
Hasil pertemuan itu mengecewakan tetapi setidaknya Inggris sudah mengakui Gandhi sebagai sosok pemimpin yang tak bisa diabaikan atau ditekan.
Akhirnya India merdeka dari penjajahan Inggris pada Agustus 1947 tetapi kurang dari enam bulan kemudian Gandhi tewas dibunuh seorang anggota kelompok ekstremis Hindu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.