DAMASKUS, KOMPAS.com - Tentara Suriah mengalami kemajuan berarti dalam upayanya merebut wilayah Ghouta Timur yang dikuasai kelompok pemberontak.
Lembaga pemantau hak asasi manusia Suriah (SOHR) yang berbasis di Inggris menyebut, pasukan Suriah berhasil melintasi kota terbesar di kawasan itu, Douma, dan mengisolasi wilayah lainnya.
Langkah efektif militer Suriah ini akan menyebabkan wilayah Ghouta Timur terbagi menjadi tiga bagian, Douma dan kota-kota sekitarnya di wilayah utara, Harasta di wilayah barat, dan wilayah lainnya di selatan.
Pemerintah Suriah mulai menggelar serangan militer berskala besar sejak bulan lalu untuk merebut kembali Ghouta Timur, yang terletak di dekat Damaskus.
Baca juga : Korea Utara Diduga Bangun Pangkalan Bawah Tanah di Suriah
Sejak saat itulah, mereka dilaporkan berhasil menguasai setengah wilayah tersebut, dalam sebuah operasi militer yang mengakibatkan sekitar 1.000 orang warga sipil tewas dalam tiga pekan terakhir.
PBB menyebut serangan bom yang dilakukan rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad sebagai aksi yang tidak dapat diterima karena juga menyerang warga sipil.
Tentara Suriah dituduh menargetkan penduduk sipil sebagai sasaran, tetapi Suriah mengklaim terus berusaha membebaskan wilayah Ghouta, salah-satu kantong pemberontak paling kuat.
Serangan militer Suriah di Ghouta Timur mengakibatkan wilayah itu terbagi-bagi dan terisolasi.
Dengan demikian, upaya ini dapat memotong jaringan dukungan dan pasokan bantuan untuk kelompok pemberontak.
Pemerintah Suriah juga dilaporkan telah menguasai pusat kota Misraba, dan terus bergerak menuju kawasan pertanian di sekitarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.