Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Klaim Turki Lumpuhkan 3.213 Milisi di Afrin

Kompas.com - 10/03/2018, 21:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Hurriyet,AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan telah melumpuhkan banyak milisi kelompok Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

"Sejak operasi 'Tangkai Zaitun' dimulai, total militer telah melumpuhkan 3.213 milisi," kata Erdogan dilansir dari Hurriyet Sabtu (10/3/2018).

Sebelumnya, Dewan Jenderal Turki mengumumkan kalau operasi yang dimulai sejak 20 Januari lalu tersebut telah melumpuhkan 3.195 anggota YPG.

Hurriyet memberitakan, otoritas Turki sering menggunakan kata "melumpuhkan" bagi kelompok pemberontak yang menyerah, tertangkap, atau tewas.

Sementara itu, militer Turki yang dibantu Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengklaim telah merebut tiga desa dari YPG di Afrin.

Baca juga : Erdogan Sebut Pasukan Turki Siap Kuasai Pusat Kota Afrin

Sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, ketiga desa tersebut adalah Babak Ushagi, Qorta, dan Qasha di Bulbul.

Total, selama 1,5 bulan operasi militer, Turki yang dibantu FSA telah mengamankan 167 lokasi.  Termasuk di dalamnya lima pusat kota, 131 desa, 31 kawasan strategis, dan satu markas YPG.

Pada Jumat (9/3/2018), Erdogan berkoar kalau Afrin semakin dekat dalam jangkauan Turki. "Sekarang tujuan utama kami adalah Afrin. Kami bisa memasukinya kapan pun," ujarnya.

Jika Afrin berhasil direbut, Erdogan mengumumkan bakal memperluas ekspansi ke daerah Suriah lain yang berbatasan dengan Turki.

"Setelah ini, kami bakal mengusir mereka (Afrin) dari Manbij, Ayn al-Arab, Tel-Abyad, Ras al-Ayn, dan Qamishli," beber Erdogan dikutip dari AFP.

Pernyataan Erdogan yang bakal memperluas operasi ke Manbij berpotensi menimbulkan ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).

Sebab, kota yang terletak di sebelah timur Afrin tersebut merupakan basis militer Negeri "Paman Sam".

Sebelumnya, Erdogan telah mengumumkan bakal mendeklarasikan pembersihan YPG dari Afrin.

Deklarasi itu terjadi menyusul pengumuman bahwa pasukan koalisi pimpinan AS di Suriah akan membentuk "pasukan keamanan perbatasan" untuk mencegah ISIS kembali ke sana.

Namun, Ankara melihat pasukan Kurdi Suriah ini merupakan perpanjangan tangan dari pemberontak Kurdi PKK yang menjadi musuh lama pemerintah Turki.

Sehingga, Ankara melihat kehadiran pasukan PKK di perbatasan dengan negeri itu merupakan ancaman keamanan.

Baca juga : Turki Minta AS Cegah Pasukan Aliansi Suriah Menuju Afrin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hurriyet,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com